Dorong Promosi Investasi, Bank Indonesia Gelar North Sulawesi Investment Forum 2024

Subhan Sabu
North Sulawesi Investment Forum (NSIF) 2024 Kawanua Digitation di Manado (Foto iNewsManado/Subhan)

MANADO, iNewsManado.id - Mendorong promosi investasi proyek clean and clear, promosi ekspor UMKM, dan akselerasi digitalisasi di Sulawesi Utara (Sulut) Bank Indonesia menggelar North Sulawesi Investment Forum (NSIF) 2024 Kawanua Digital Implementation (Digitation), di The Sentra Manado, Jumat (9/8/2024).

NSIF 2024 dan Kawanua Digitation mengangkat tema “Shaping North Sulawesi's Tomorrow: Sustainable Investment and Digital Implementation.”

Dalam sambutannya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey memberikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan (KPw) BI Sulut yang selalu konsisten dan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan NSIF untuk mendorong pengembangan investasi di Sulut.

"Saat ini, semakin banyak produk UMKM Sulut yang masuk dalam paket promosi di berbagai tempat. Tak hanya secara lokal tetapi juga internasional. Semua ini atas peran aktif BI yang membantu pengembangan usaha UMKM," tutur Olly.

Orang nomor satu di Sulut ini pun menggambarkan kondisi perekonomian Sulut dimana pada triwulan-II- 2024, tumbuh 5,13 persen. Angka ini lebih tinggi dari nasional. Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Sulut ini ditunjang oleh inflasi yang terkendali.

Selain itu kata Olly, sinergitas yang terus dijalin dan berkelanjutan dengan beberapa negara melalui pembukaan beberapa penerbangan. 

"Bulan depan ada penerbangan baru yang akan buka yakni, Air Asia. Selain itu juga ada dua provinsi dari China yang akan buka penerbangan langsung ke Manado, sehingga ini adalah potensi yang sangat besar untuk kemajuan ekonomi daerah," jelas Olly.

Tak hanya itu, Sulut juga merupakan daerah yang diapit oleh dua provinsi yang maju di Indonesia. Yakni, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. 

"Saya yakin hal ini bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk datang ke Sulut. Marijo berinvestasi di Sulut," ajaknya.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta dalam sambutannya mengatakan kolaborasi pemerintah dan Bank Indonesia bertujuan mendorong akselerasi digitalisasi dan investasi di daerah.

Peluang investasi sangat besar didukung stabilitas ekonomi nasional. Hal itu ditunjukkan oleh Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada triwulan I sebesar 5,11 persen dan kuartal kedua 5,05 persen.

"BI memproyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2025 di rentang 4,7 hingga 5,5 persen. Dengan tingkat inflasi 2,5 persen plus minus satu persen," ujarnya.

Sementara, Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi, Rakhmat Yulianto mengatakan potensi investasi Sulut sangat besar. Di mana, stabilitas ekonomi yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi yang naik dan lebih tinggi di atas angka nasional jadi modal menarik investor.

"Posisi geostrategis Sulut yang berada di bibir Pasifik, di antara sentra industri nikel nasional sangat menguntungkan. Sulut bisa jadi pusat perdagangan dan investasi regional," pungkasnya.

Editor : Subhan Sabu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network