Barantin Pastikan 750 Ekor Babi yang Masuk Sulawesi Utara Dalam Keadaan Sehat dan Aman

Subhan Sabu
Tim Karantina Hewan Karantina Sulut melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 750 ekor babi asal Bali yang masuk ke Sulawesi Utara (Foto: Istimewa)

MANADO, iNewsManado.id - Badan Karantina Indonesia melalui Unit Pelaksana Teknis Karantina Sulawesi Utara melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 750 ekor babi asal Bali yang masuk ke Sulawesi Utara (Sulut) untuk menjamin kesehatan dan keamanan hewan.

Ketua Tim Karantina Hewan Karantina Sulut, Setyawan Pramularsih menjelaskan bahwa ratusan babi tersebut telah dilengkapi dokumen karantina dari daerah asal. 

Selain itu, kesehatannya juga telah dijamin setelah melewati pemeriksaan laboratorium dan dinyatakan sehat serta bebas penyakit flu babi/ ASF (African Swine Fever), demam babi klasik/CSF (Clasical Swine Fever) dan PMK (penyakit mulut dan kuku).

“Kami lakukan pemeriksaan klinis babi saat kapal sandar di Sulawesi Utara. Kami juga lakukan penyemprotan disinfektan pada babi dan alat angkut untuk meminimalisir penyebaran mikroorganisme lainnya," tutur dokter hewan yang kerap disapa Asih itu, Selasa (16/7/2024).

Secara terpisah, Kepala Karantina Sulawesi Utara, I Wayan Kertanegara menambahkan bahwa sebelum dilalulintaskan dari Bali menuju Sulawesi Utara, 750 ekor babi tersebut telah melewati masa karantina selama 14 hari di daerah asalnya. 

“Selain melewati pemeriksaan laboratorium, ternak juga telah mendapatkan vaksinasi agar kebal terhadap serangan virus dan penyakit lainnya. Rangkaian tindakan karantina ini dilakukan mengendalikan dan memperkuat biosekuriti agar tidak terjadi penyebaran penyakit,” ujar Wayan

Lebih lanjut, Wayan menjelaskan setelah mendapatkan sertifikat pelepasan dari karantina, 500 ekor babi dengan rata-rata berat 120kg akan segera disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH). Sedangkan 250 ekor lainnya akan menjadi bibit indukan yang dapat diternak.

Pemasukan ternak babi dari Bali ke Sulawesi Utara perdana dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini dilakukan sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga daging babi dan mencukupi kebutuhan daging babi di Sulawesi Utara. 

Langkah ini diharapkan mampu menekan inflasi harga daging babi yang belakangan melonjak tinggi jelang perayaan pengucapan syukur di Minahasa.

Editor : Subhan Sabu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network