MANADO, iNewsManado.id - Dampak erupsi gunung ruang mengakibatkan kondisi langit di Kota Manado terlihat gelap gulita seakan mendung. Dampak lain dari Gunungapi stratovolcano Tipe-A yakni penutupan sementara operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Yanti Pramono selaku Humas Bandara Sam Ratulangi Manado mengatakan dampak dari erupsi Gunung Ruang di Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) membuat operasional bandara internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara sampai dengan pukul 12.00 Wita.
"Mendasari hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik gunung ruang dan Notam : A1144/24 NOTAMN, demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, operasional bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara sampai dengan Selasa 30 April 2024 pukul 12.00 Wita," tutur Yanti Pramono selaku Humas Bandara Sam Ratulangi Manado, Selasa (30/4/2024).
Diketahui, Gunung Ruang pertama kali erupsi pada Selasa (16/4/2024) malam. Sekira seminggu terhenti, Gunungapi dengan ketinggian 725 meter di atas pemukaan laut ini kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024).
Saat ini, Gunung Ruang berada pada Status Level IV (Awas), masyarakat di sekitar Gunung ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.
Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan dan tsunami akibat material erupsi yang masuk kelaut/runtuhnya tubuh gunungapi ke dalam laut.
Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait