Kerin Tamo Dilantik Jadi Ketua Bidang Kerja Sama Internasional DPP ALFI/ILFA

Subhan Sabu
Ketua terpilih Bidang kerjasama internasional DPP ALFI/ILFA, Kerin A Tamo bersama Ketua Umum ALFI/ILFA terpilih, Akbar Djohan (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsManado.com  - Kerin A Tamo dilantik menjadi Ketua Bidang kerjasama internasional Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesian Logistics dan Forwarders Association (ILFA) periode 2023-2028.

Pengukuhan pengurus DPP ALFI/ILFA itu dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Selasa (6/2/2024). Proses pengukuhan ini berlangsung setelah penetapan pengurus berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) VII DPP ALFI/ILFA di Jakarta, 11 Desember 2023 lalu.

Kerin yang merupakan pengusaha wanita asal Sulawesi Utara itu berterima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya dan akan menjalankan sebaik-baiknya untuk dunia usaha logistik di Indonesia.

"Saya berterima kasih kepada Ketua Umum ALFI/ILFA, Bapak Akbar Djohan yang telah mempercayakan saya berkontribusi di dalam ALFI dengan membidangi Kerja sama Internasional di dalam kepengurusan di Dewan Pengurus Pusat," kata pengusaha di bidang logistik dan trading itu.

Atas kepercayaan yang diberikan itu, Kerin menegaskan bidang yang dipimpinnya siap menancapkan ALFI bisa menjadi bagian, menjadi pendukung, menjadi urat nadi dari aliran trading transaction indonesia dengan worldwide yakni di bidang logistik yang tidak akan pernah terpisahkan dari aktivitas perdagangan.

"ALFI adalah asosiasi logistik yang memiliki keunggulan dengan memiliki banyak akses khusus dalam engaging koneksi dengan Internasional," ujar Direktur PT Dirga Gerak Semesta (DGS)  itu.

Ketua Umum ALFI terpilih, Akbar Djohan, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung sektor logistik nasional menjadi level efisien. Upaya ini diharapkan berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045.

Direktur PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) itu menillai Indonesia masih stagnan di peringkat ke-116 karena ekosistem logistik nasional belum efisien. Menurutnya, biaya logistik Indonesia  tergolong tinggi dibandingkan lima negara ASEAN lain. 

Koordinasi dan bekerjasama yang baik dalam menyelesaikan masalah transportasi, terangnya, cukup krusial utamanya untuk mewujudkan kinerja angkutan barang yang lebih baik, khususnya angkutan barang dengan keselamatan yang terjamin (aman), cepat dan tepat waktu, serta tarif yang wajar.

Akbar menegaskan pihaknya bakal fokus terhadap empat hal untuk menyempurnakan ekosistem logistik nasional, yakni: Diversifikasi, Aman, Transparan, dan Berkelanjutan

“Agenda utama kami adalah kerja yang fokus dan upaya maksimal untuk mengejawantahkan visi besar logistik dan rantai pasok Indonesia tersebut,” katanya setelah pengukuhan.

Baginya, sektor logistik harus berani dan segera menerapkan platform logistik yang terintegrasi, mulai dari Single Submission, Single Billing, Single Payment Channe, Single Risk Management, hingga Single Monitoring, hingga pada pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Ini termasuk terus menyempurnakan platform logistik tunggal, sistem interface yang saling terhubung— tanpa harus menghilangkan sistem-sistem yang sudah ada.

ALFI juga berkomitmen meningkatkan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) melalui ALFI Institute dengan kurikulum standar internasional FIATA dan UNESCAP. Meningkatkan kompetensi SDM dengan melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi melalui LSP Logistik Insan Prima.

“Karena persaingan logistik tidak hanya antar produk, antar perusahaan, namun juga antar jaringan logistik dan rantai pasok bahkan antar negara. Untuk mengoresikan sistem logistik dan rantai pasok sangat dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan kompeten,” pungkasnya.

Editor : Subhan Sabu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network