JAKARTA, iNews.id - Saat ini sudah semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi minuman beralkohol. Padahal, tanpa disadari alkohol dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, salah satunya bisa memicu penyakit kanker.
Kanker masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada 2020 diperkirakan ada 10 juta kematian yang disebabkan karena kanker. Mirisnya 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Direktur P2PTM Kemenkes Elvieda Sariwati mengatakan kebiasaan mengonsumsi alkohol menjadi salah satu penyebab yang dapat memicu sel kanker tumbuh di dalam tubuh.
"Penyebab kanker bermacam-macam, mulai dari perokok aktif dan pasif hingga mengonsumsi alkohol berlebihan," kata Plt. Elvieda Sariwati.
Konsumsi alkohol berlebih sebagai faktor risiko kanker terbukti benar berdasar hasil studi terbaru yang dipublikasi dalam International Journal of Cancer.
Studi genetik yang dilakukan dalam skala besar ini dipimpin oleh Oxford Population Health, bekerja sama dengan Peking University dan Chinese Academy of Medical Sciences, Beijing. Studi dilakukan dengan mengamati sampel DNA dari lebih 150 ribu orang dewasa sebagian besar wanita di Tiongkok.
Peneliti menemukan bahwa alkohol yang masuk ke dalam tubuh terurai menjadi asetaldehida yang mana zat tersebut merusak DNA tubuh. Ketika DNA sudah rusak, sel dapat mulai tumbuh di luar kendali dan ini meningkatkan risiko terbentuknya sel kanker.
"Pria yang rutin mengonsumsi alkohol memiliki risiko kanker kepala dan leher, serta kanker kerongkongan yang jauh lebih tinggi," ujar studi tersebut.
Beda dengan peminum 'social' atau sesekali, data menunjukkan bahwa kerusakan DNA tidak teramat berarti. Artinya, risiko kanker tidak sebesar mereka yang minum dalam intensitas tinggi.
"Hanya 2 persen wanita yang minum alkohol secara teratur yang tidak memperlihatkan kerusakan DNA," kata studi itu.
Artinya, sangat jarang ditemukan mereka yang minum alkohol secara teratur tetapi aman dari risiko kanker.
"Studi ini menjelaskan dengan jelas bahwa konsumsi alkohol secara langsung menyebabkan peningkatan risiko berbagai jenis kanker," kata peneliti utama dr Pek Kei Im dalam pernyataan resmi, dikutip dari Fox News.
Peneliti menyarankan kepada masyarakat agar mengurangi konsumsi alkohol untuk mencegah kanker. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bahkan mencatat ada tiga juta kematian akibat alkohol pada 2016.
"Alkohol terbukti meningkatkan risiko kanker mulut dan tenggorokan, laring, kerongkongan, usus besar dan rektum, hati, dan kanker payudara," kata laporan CDC.
Alkohol yang dimaksud CDC dalam pernyataannya termasuk anggur merah, anggur putih, bir, atau minuman beralkohol lainnya. "Semua terkait dengan risiko kanker. Semakin sering Anda minum alkohol, semakin tinggi risiko kanker yang Anda dapatkan," ujar CDC lagi.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait