JAKARTA, iNews.id - Kualitas tidur yang baik berdampak sangat besar untuk kesehatan, diantaranya dapat menjadikan tubuh lebih berenergi dan merasa fit. Ada juga sebuah penelitian yang menunjukkan jika tidur nyenyak ternyata bisa membantu mencegah gagal jantung.
Para peneliti menemukan bahwa lebih dari 400.000 orang dewasa, mereka yang memiliki pola tidur paling sehat, 42% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gagal jantung selama 10 tahun, dibandingkan orang dengan kebiasaan kurang sehat.
Dilansir dari WebMD, orang-orang yang tidur sehat melaporkan lima hal, yakni tidur tujuh sampai delapan jam setiap malam, tidak mendengkur, jarang mengalami kesulitan untuk tertidur, tidak ada pusing di siang hari, dan menjadi orang yang pagi.
Namun peneliti senior Dr. Lu Qi, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis Universitas Tulane, di New Orleans mengatakan temuan tersebut tidak membuktikan sebab dan akibat. Penelitian ini menemukan bahwa orang dengan insomnia memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Hal yang sama berlaku untuk orang dengan sleep apnea atau gangguan kronis saat bernapas berhenti berulang kali sepanjang malam. Faktanya, banyak orang yang tidak sehat dalam studi baru ini mungkin menderita sleep apnea.
Dr. Nieca Goldberg, ahli jantung di NYU Langone Health, di New York City menjelaskan, bahwa mendengkur kronis dan kantuk di siang hari adalah ciri khas dari sleep apnea. Jika orang menjadi kurang tidur karena masalah pernapasan, mereka tidak mungkin orang yang pagi.
Bukan berarti kurang tidur secara langsung menyebabkan gagal jantung. Menurut Goldberg, sebaliknya, hal itu dapat memberi makan faktor risiko gagal jantung, melalui efek pada hormon stres, tekanan darah dan detak jantung. "Intinya adalah, tidur adalah perilaku lain yang harus diperhatikan oleh penyedia dan pasien," jelas Goldberg.
Untuk penelitian tersebut, tim Qi menggunakan data pada lebih dari 400.000 orang dewasa Inggris yang mengambil bagian dalam penelitian kesehatan jangka panjang. Pada awalnya, ketika mereka berusia antara 37 dan 73 tahun, para peserta menjawab pertanyaan tentang rutinitas tidur mereka.
Para peneliti memberi setiap orang skor tidur sehat dari 0 sampai 5, berdasarkan jumlah kebiasaan sehat yang mereka laporkan. Lebih dari satu dekade, 5.221 peserta studi didiagnosis dengan gagal jantung atau kondisi kronis di mana otot jantung tidak dapat lagi memompa cukup efisien untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Secara keseluruhan, tim Qi menemukan, orang yang melaporkan kelima kebiasaan tidur yang sehat, 42% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gagal jantung daripada orang yang melaporkan tidak satu pun atau hanya satu.
Tentu saja, orang yang tidur dengan nyenyak umumnya juga sadar akan kesehatan. Jadi, tim Qi memperhitungkan kebiasaan olahraga, diet, merokok dan minum, serta kondisi medis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Mereka juga memperhitungkan tingkat pendidikan masyarakat dan pendapatan rumah tangga.
Tidur yang sehat tetap dikaitkan dengan risiko gagal jantung yang lebih rendah. Penemuan ini dipublikasikan secara online di jurnal Circulation. "Tidur tujuh sampai delapan jam lebih baik dari lima atau enam jam," tutup Qi.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait