Cerita Misteri Gunung Lokon, Konon Akibat Kehidupan di Dalam Gunung Picu Gempa

Alvindo Eklesia
Gunung Lokon. Foto/Istimewa

MANADO, iNewsManado.com - Cerita misteri gunung Lokon akan diulas dalam artikel kali ini. Gunung Lokon merupakan salah satu gunung berapi di Sulawesi Utara dan terletak di Kota Tomohon. Gunung ini memiliki ketinggian 1.580 m dari permukaan laut.

Gunung Lokon berarti yang tertua dan terbesar. Pengertian lain ialah orang yang sudah tua, atau tertua berbadan besar.

Dalam bahasa daerah juga disebut Tua Lokon atau Tou Tua Lokon, artinya orang yang sudah tua.

Cerita misteri gunung Lokon pun jadi cerita yang selalu jadi keunikan tersendiri pada masyarakat Sulawesi Utara. Konon, Cerita misteri gunung Lokon dimulai pada awalnya dengan keberadaan seorang pria bernama Makawalang

Makawalang inilah merupakan penghuni pertama di Gunung Lokon. Di sana, dia hidup bercocok tanam dengan memelihara babi. Karena hidup berkecukupan di gunung Lokon, mangkalawang mulai terlena dan hidup bermalas-malasan. Akibatnya, sebagian hutan rusak hingga membuat masyarakat di bawah kaki gunung Lokon cemas. Sebab, jika alam rusak di sekitar gunung Lokon, masyarakat khawatir akan datangnya bencana. 

Oleh sebab itu, masyarakat pun meminta Makawalang pergi dari Gunung Lokon dan meminta Pinontoan dan Ambilingan, sepasang suami istri yang rajin,untuk menghuni Gunung Lokon. 

Makawalang akhirnya meninggalkan tempatnya dan hidup bersama babi-babinya di dalam gua di dalam perut gunung Lokon. 

Nah, dari sinilah konon cerita misteri gunung Lokon dimulai. Disebutkan bahwa gempa akan terjadi apabila Mangkalawang menggesekkan tubuhnya pada tiang penyangga di gua tempat tinggalnya.

Gempa-gempa juga terjadi ketika babi-babi tersebut menggosokkan badan mereka pada tiang penyangga yang telah ditanam oleh Makawalang.

Gempa dengan magnitudo kecil dihasilkan apabila babi hutan kecil menggesekkan tubuhnya.

Sementara, gempa dengan magnitudo besar terjadi ketika babi hutan besar, dikenal sebagai "kantong", melakukan tindakan yang sama.

Masyarakat di sekitar Gunung Lokon menggunakan berbagai suara sebagai bentuk sindiran kepada Makawalang, dengan harapan agar ia berhenti menggosokkan tubuhnya dan dengan demikian menghindari terjadinya gempa.

Editor : Fabyan Ilat

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network