MANADO, iNewsManado.com - Cara mengatasi Batuk berdahak pada bayi wajib diketahui para orangtua.
Meski tidak perlu khawatir berlebihan saat bayi mengalami batuk berdahak, Anda tetap harus waspada jika dahak mulai berubah warna menjadi hijau, kuning, atau kecokelatan disertai bau.
Infeksi virus dan bakteri merupakan penyebab utama batuk berdahak yang sering dialami oleh bayi. Beberapa contoh penyakit infeksi yang dapat menyerang saluran pernapasan bayi adalah batuk rejan, batuk croup, bronkiolitis, dan pneumonia.
Batuk berdahak pada bayi bisa juga disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti asma, alergi, iritasi saluran napas, naiknya asam lambung, paparan polusi seperti asap rokok, atau akibat menelan benda tertentu.
Perlu diingat, dahak atau lendir akan terkumpul di tenggorokan bayi jika dibiarkan. Hal ini bisa mengganggu pernapasannya.
Berikut cara mengatasi batuk berdahak pada bayi dirangkum Jumat (1/9/2023).
1. Perbanyak ASI
Cara mengatasi batuk berdahak pada bayi yaitu bisa dilakukan dengan memerbanyak asupan ASI. Langkah ini bertujuan untuk mengencerkan dan mengeluarkan dahak, serta untuk membantu tubuh bayi melawan infeksi penyebab batuk berdahak.
2. Istirahat Cukup
Bayi harus memiliki waktu istirahat yang cukup agar bisa meredam dahak. Selain itu, istirahat akan membuat tubuh bayi kuat melawan infeksi yang sebabkan batuk berdahak.
3. Hindari Polusi
Penting bagi orangtua agar ketika bayi dalam kondisi menderita batuk berdahak untuk menjaga bayi terpapar dari polusi. Seperti asap rokok, maupun udara kotor di dalam atau di luar rumah.
Yang perlu diperhatikan para orangtua, apabila batuk berdahak terjadi selam 5 hari dan tidak ada tanda membaik, segera ke dokter.
Periksakan juga Si Kecil apabila batuk berdahak itu disertai demam hingga 38°C pada bayi berusia di bawah 3 bulan dan 39°C pada bayi usia 3–6 bulan.
Hindari pemberian obat bebas tanpa resep dokter. Gunakan obat batuk berdahak bayi yang sudah terjamin aman.
Selain itu, hindari pemberian madu pada bayi berusia di bawah satu tahun untuk meredakan batuk. Hal ini untuk menghindari kemungkinan bayi mengalami botulisme.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait