Terjadi Peningkatan Aktivitas, Status Gunung Lokon Naik Level III Siaga

Subhan Sabu
Visual Gunung Lokon pagi ini (Foto : Istimewa)

TOMOHON, iNewsManado.com - Gunung Lokon, yang sejak 28 Februari 2008 berstatus Level III Waspada, kini naik menjadi Level III Siaga pada Senin, 17 Juli 2023, karena adanya potensi ancaman erupsi freatik.

Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujyanto, dalam keterangannya menyampaikan bahwa Gunung Lokon telah berstatus Waspada sejak 28 Februari 2008, ditandai dengan adanya gempa vulkanik yang tercatat setiap hari, serta melalui pemantauan visual, jika curah hujan tinggi, berpotensi terjadi erupsi freatik secara tiba-tiba.

"Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon saat ini adalah terjadinya erupsi freatik (letusan yang disebabkan oleh kontak antara uap magma dan air hidrotermal) secara tiba-tiba, yang dapat diikuti oleh erupsi freatomagmatik-magmatik," ujar Sugeng, Selasa (18/7/2023).

Menurut Sugeng, letusan dapat disertai dengan lontaran material pijar berukuran lapili hingga bongkah, serta hujan abu tebal dengan atau tanpa diikuti oleh aliran awan panas letusan secara tiba-tiba. Masyarakat yang berada di sekitar alur Sungai Pasahapen diminta untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya awan panas.

Berdasarkan pengamatan visual terhadap aktivitas Gunung Lokon yang berlokasi di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, teramati adanya hembusan asap berwarna putih tipis hingga tebal dengan ketinggian maksimum sekitar 500 meter di atas kawah.

Gempa di Gunung dengan ketinggian 1.579 meter di atas permukaan laut didominasi oleh gempa Vulkanik Dangkal (VB) dan gempa Hembusan. Berdasarkan data rekaman gempa, terdapat peningkatan yang signifikan sejak 13 Juni 2023 pukul 18:50 WITA, dengan munculnya gempa Tremor yang memiliki amplitudo maksimum 28 mm dan durasi gempa 7.200 detik. Jumlah gempa hingga 16 Juli 2023 masih tinggi dibandingkan dengan sebelum Juni 2023.

"Dari data tersebut, jelas terlihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di permukaan setelah munculnya gempa Tremor," kata Sugeng.

Ancaman bahaya saat ini adalah terjadinya letusan freatik hingga magmatik, dengan atau tanpa diikuti oleh aliran awan panas letusan secara tiba-tiba. Musim hujan masih berlangsung di sekitar Gunung Lokon, oleh karena itu masyarakat diminta untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya lahar hujan pada alur Sungai Pasahapen, serta alur sungai lainnya yang bermuara di puncak Gunung Lokon.

"Karena batuan yang terdiri dari material letusan bersifat mudah terbawa oleh aliran air, sehingga dapat berkembang menjadi lahar hujan," ucapnya.

Hasil evaluasi aktivitas vulkanik secara visual dan instrumental menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Oleh karena itu, status aktivitas Gunung Lokon dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) mulai tanggal 17 Juli 2023 pukul 18:00 WITA.

"Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga), masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki dilarang melakukan aktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan (pusat aktivitas)," tuturnya.

Jika terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah. Apabila berada di luar rumah, disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata).

"Mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang bermuara dari puncak Gunung Lokon, terutama saat musim hujan," pungkasnya.

Editor : Subhan Sabu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network