Bunda Wajib Tahu, Ini 6 Dampak Negatif Anak Menggit Kuku

Leonardus Selwyn Kangsaputra
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

HAI Bunda, kebiasaan anak menggigit kuku jangan dianggap sepele. Mengigit kuku mungkin bisa menjadi kebiasaan yang dimulai sejak kecil.

Ternyata, menggigit kuku dianggap sebagai kebiasaan penghilang stres yang paling umum atau disebut onikofagia kronis.

Tapi, mengigit kuku sebenarnya tidak baik dilakukan, berapapun usianya.

Merangkum dari Health Line, fakta menyebut menggigit kuku biasanya tidak dimulai sebelum usia 4 tahun. Tetapi banyak kasus menggigit kuku tampaknya dimulai antara usia 4 dan 6 tahun.

Anak laki-laki cenderung lebih sering menggigit kuku daripada anak perempuan. Kebiasaan menggigit kuku mungkin sudah dimulai sejak Anda masih kecil.

Bagi banyak orang, ini adalah kebiasaan yang berlanjut hingga dewasa. Gigit kuku Dokter kulit menjelaskan bahwa kebiasaan menggigit kuku secara kronis sebenarnya dapat menyebabkan beberapa masalah serius.

 

Adapun beberapa risiko yang bisa terjadi akibat kebiasaan menggigit kuku adalah:

 

1. Rasa sakit atau infeksi di dalam dan di kulit di sekitar kuku.

2. Kerusakan pada jaringan yang membuat kuku tumbuh.

3. Perubahan tampilan kuku.

4. Pertumbuhan abnormal

5. Lebih sering masuk angin dan terkena penyakit lain karena memasukkan jari kotor ke dalam mulut.

6. Kerusakan pada gigi karena mengunyah kuku yang keras.

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network