JAKARTA, iNews.id - Saat melihat makanan yang dimasak dengan santan, bagi sebagian orang yang memiliki riwayat kolesterol tinggi pasti langsung menjauh. Hal ini sudah biasa terlihat diberbagai pesta ataupun juga di rumah.
Banyak orang percaya jika makanan bersantan dapat memicu kolesterol tinggi, dimana hal ini bisa menyebabkan terbentuknya endapan di dinding arteri sehingga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Santan memiliki warna putih seperti susu yang dihasilkan oleh parutan daging kelapa tua yang telah dibasahi, sebelum akhirnya diperas dan disaring. Meskipun santan mengandung lemak yang cukup tinggi, jenis lemak yang terkandung dalam santan adalah lemak nabati yang sehat. Artinya, santan tidak mengandung lemak jahat. Santan juga diketahui mengandung vitamin B dan antioksidan yang cukup tinggi.
Dilansir dalam laman Halodoc, Kamis (6/1/2022), ternyata santan tidak mengandung kolesterol sama sekali alias nol milligram. Pada porsi 100 gram santan, hanya ada sekitar 230 kalori, 5,54 gram karbohidrat, sodium, protein, lemak tidak jenuh ganda, lemak tidak jenuh tunggal, dan lemak jenuh.
Walaupun santan aman dikonsumsi, tetapi dianjurkan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Sebab, terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh dapat memicu berbagai penyakit di antaranya jantung, stroke, atau masalah kardiovaskular lain.
Sisi baiknya adalah terdapat menfaat dalam mengonsumsi santan dalam porsi dan ukuran yang tepat. Yaitu kalori dan lemak jenuh santan berbahaya untuk dikonsumsi secara berlebihan, tetapi kandungan asam laurat dalam bahan makanan ini bisa dimanfaatkan tubuh sebagai sumber energi meski jumlahnya tidak berlebihan.
Berikut manfaat santan bagi kesehatan, seperti dilansir dari laman Alodokter:
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait