GARUT, iNewsManado.com - Pemerintah Kabupaten Garut tetap memberlakukan status Kejadian Luar Biasa (KLB) meski kasus positif difteri tidak lagi ditemukan selama hampir sebulan. Pemberlakuan status KLB tersebut sampai dengan November 2023.
ekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengimbau masyarakat untu tetap mewaspadai penyakit menular tersebut dengan tetap melakukan pemeriksaan dan pemantauan kesehatan anak untuk mencegah kembalinya wabah difteri meski kasusnya saat ini dinyatakan melandai.
"Hampir satu bulan kami tidak lagi menemukan kasus positif difteri, kasusnya sudah melandai" kata Leli Yuliani, Minggu (2/4/2023).
Meski demikian kata Leli, kegiatan imunisasi massal terhadap masyarakat melalui program Outbreak Response Immunization (ORI) pun terus dioptimalkan. Penyebaran kasus difteri masih dalam tahap pengawasan dengan melibatkan kerja sama sejumlah pihak di Garut.
"Optimalisasi ORI tetap dilakukan, melalui skrining pada pasien-pasien dengan gejala kearah difteri dan menyosialisasikan tentang difteri pada masyarakat," ujar Leli.
Pelaksanaan imunisasi difteri dilakukan pemerintah sebanyak tiga putaran. Masyarakat yang mendapatkan imunisasi sebagian besar anak-anak.
Sejak KLB difteri ditetapkan, imunisasi difokuskan pada wilayah di Garut dengan kasus terbanyak, yaitu Kecamatan Pangatikan. Sasaran imunisasi di wilayah ini mencapai lebih dari 11.000 orang mulai dari golongan usia 0 hingga 11 bulan, bayi di bawah dua tahun, anak usia sekolah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5.
Sementara di wilayah lain, imunisasi dilakukan melalui kegiatan kesehatan di Puskesmas dan pelaksanaan Posyandu di setiap permukiman warga.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait