MANADO, iNewsManado.com - Artikel kali ini membahas Suku Osing yang merupakan Suku terkuat di Indonesia dengan ilmu magisnya.
Selain itu, pembahasan Suku Osing juga bukan sebatas Suku terkuat di Indonesia dengan magisnya namun lebih ke membedah sejarah Suku yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur tersebut. Konon asal muasal suku ini adalah keturunan rakyat Kerajaan Blambangan yang mengasingkan diri pada zaman Majapahit.
Dikutip berbagai sumber, Suku Osing merupakan Suku yang mayoritas mendiami beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Sebelum di kenal menjadi suku terkuat di Indonesia, mayoritas penduduk Suku Osing awal terbentuknya masyarakat Osing kepercayaan utama suku Osing adalah Hindu-Buddha seperti halnya Majapahit. Namun, penyebaran agama islam di Pulau Jawa, merembet ke Suku Osing sehingga banyak masyarakat pindah kepercayaan sebagai islam.
Suku ini juga disebut sebagai Laros atau Wong Blambangan atau Wong Osing. Warga Suku Osing menggunakan Bahasa Osing, yang mana bahasa ini adalah turunan dari Jawa Kuno dan juga dipengaruhi dengan sedikit bahasa Bali.
Suku Osing ini menyebar di desa-desa pertanian subur di bagian tengah dan timur Banyuwangi yang secara administratif meliputi wilayah yang berada di Kecamatan Rogojampi, Blimbingsari, Kabat, Licin, Sempu, Singojuruh, Songgon, Cluring, Srono.
Suku Osing sudah dikenal sebagai Suku terkuat di Indonesia dengan ilmu magisnya bahkan hingga ke luar negeri.
Sekarat diketahui, Suku Osing memiliki ilmu santet yang terkuat di Indonesia. Ilmu santet Suku Osing diketahui dipakai dalam berbagai aspek kehidupan. Pertama sebagai tujuan balas dendam, kedua membuat orang lain suka dan ketiga untuk melancarkan usaha dagang.
Zaman dahulu, tepatnya pada tahun 1998, Suku Osing menghebohkan Indonesia karena dijuluki kota santet karena peristiwa meninggalnya 100 orang lebih secara misterius karena dituduh memiliki ilmu santet.
Selain dikenal sebagai Suku terkuat di Indonesia dengan ilmu magisnya, suku Osing juga dikenal dengan keseniannya. Kesenian Suku Osing terbilang banyak mengandung unsur mistik layaknya Suku Bali dan Suku Tengger.
Kesenian utama yang masih terjaga hingga saat ini diantaranya Gandrung Banyuwangi, Patrol, Seblang, Angklung, Tari Barong, Kuntulan, Kendang, Kempul, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait