MANADO, iNewsManado.com - Kota Manado punya banyak tempat makan legendaris yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Meski banyak tempat makan moderen mau pun bergaya milenial, namun tempat makan legendaris ini tak sepi peminat.
Beberapa cafe atau restoran tempo dulu yang sudah ada sejak lama tak kehilangan eksistensinya sampai sekarang dan kerap dikunjungi karena terkenal legendaris. Makanan yang disajikan pun tidak banyak mengalami perubahan.
Berikut 5 tempat makan legendaris yang berhasil dirangkum iNewsManado.com Rabu (8/3/2023). Salah satunya pernah disinggahi oleh Presiden RI Joko Widodo.
Rumah Kopi Tikala (Foto : Subhan Sabu)
Rumah kopi yang sudah berdiri sejak tahun 1932 ini tak banyak mengalami perubahan baik dari segi bangunan mau pun kulinernya.
Rumah kopi yang terletak di Jalan Sudirman, Kelurahan Tikala Kumaraka, Kecamatan Wenang, ini merupakan rumah kopi tertua di Manado.
Selain konsep bangunan tua, menunya juga dari dulu masih tetap dipertahankan hingga kini selain tentunya tersedia juga menu-menu lainnya.
Menu yang sudah ada sejak dahulu yakni kopi susu dan teh serta roti bakar srikaya. Uniknya hanya ada roti bakar srikaya, dan roti bakar mentega gula, tidak ada roti bakar coklat atau keju mau pun roti bakar lainnya
Selain itu, semua bahan mulai dari kopi hingga srikaya merupakan hasil racikan sendiri. Rumah kopi ini buka pukul 5 pagi hingga 6 sore. Banyak orang kerap datang berdiskusi, atau bersosialisasi, dan membicarakan banyak hal di rumah kopi ini.
Warung kopi jalan roda (Foto : Subhan Sabu)
Warung kopi jalan roda atau lebih populer di sebut Jarod bukanlah nama sebuah cafe, melainkan sebuah kawasan ekowisata di tengah kota Manado. Kawasan ini sudah ada sejak jaman dulu, bahkan sebelum perang dunia I dan II.
Tempat ini merupakan titik kumpul dari warga masyarakat Minahasa, baik dari Tomohon, Tonsea, Tanawangko, dan Wori yang datang ke Wenang untuk menjual bahan-bahan hasil bumi.
Disebut jalan roda karena masyarakat Minahasa yang datang berjualan di tempat ini menggunakan alat transportasi roda pedati atau gerobak yang ditarik oleh sapi atau kuda.
Bisnis pendukung pun tumbuh seiring dengan ramainya stasiun roda waktu itu. Sekitar tahun 1950 an, sudah ada penginapan. Di penginapan inilah, orang-orang dari luar kota menginap. Bisnis warung makan dan kedai kopi pun mulai bermunculan.
Seiring waktu, Jarod tetap terpelihara dan berubah menjadi tempat kongko-kongko. Tempat ini kemudian berkembang menjadi kawasan pertokoan pusat kota pasar 45. Pasar Minahasa pun berubah menjadi shopping center. Keberadaan Jarod di antara gedung-gedung pertokoan sendiri masih tetap dipertahankan hingga kini.
Presiden RI Joko Widodo pada 31 Maret 2019 lalu pernah singgah minum kopi bersama masyarakat sekitar dan Tim Kampanye Nasional. Ditempat itu Jokowi mencicipi kopi dan pisang goreng dengan sambal roa khas Manado.
Rumah Es Miangas (Foto : Subhan Sabu)
Rumah es ini sudah ada sejak tahun 1970 an dan merupakan tempat favorit masyarakat Manado sejak dahulu. Letaknya yang berada persis di samping jembatan miangas sehingga tempat ini dinamai rumah es miangas.
Sesuai dengan namanya, tempat yang berlokasi di Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Tikala ini menjual aneka es.
Selain itu juga ada tersedia rujak, gohu pepaya, gohu ketimun, gohu pepaya ketimun, tahu goreng, tahu goreng, mie kuah cakalang, tahu rebus, serta aneka jus seperti jus pepaya, ketimun, wortel, durian, nanas dan sirsak.
Rumah Es Miangas juga menjual aneka ragam kue tradisional khas Manado, mulai dari kue lampu-lampu, lalampa, balapis, nagasari, kolombeng polote, apang coe, panada, koyabu, serta puluhan kue lainnya yang harganya sangat terjangkau.
Sebagian besar menu yang dijual di sini merupakan menu andalan dan tidak banyak mengalami perubahan sejak dulu serta paling banyak dicari orang.
Nasi Kuning Selamat Pagi (Foto : Subhan Sabu)
Nasi kuning selamat pagi merupakan salah satu yang tertua di Kota Manado, sejak jaman Jepang sudah ada, dahulu lokasinya berada di pasar 45 sebelum akhirnya sekira tahun 1974 pindah berjualan di jalan Sudirman, Kampung Kodo, Manado, Sulawesi Utara.
Puluhan tahun nasi kuning selamat pagi tetap konsisten menjaga rasa dengan tetap menggunakan beras lokal jenis superwin yang dibudidayakan petani lokal.
Nasi kuning yang gurih dan pulen serta rasanya yang khas itulah yang membuat nasi kuning ini bukan hanya laris didatangi penikmat mulai dari kalangan orang biasa, pejabat, bahkan artis pernah mencicipi nasi kuning selamat pagi.
Bahkan nasi kuning ini pernah dipesan orang untuk dibawa ke luar negeri, seperti Jerman, Jepang dan Amerika Serikat.
Kalau biasanya nasi kuning lauknya menggunakan abon ikan cakalang, di tempat ini nasi kuningnya tergolong unik, karena menggunakan abon ikan tindarung sebagai lauknya.
Dahulu nasi kuning selamat pagi buka 24 jam, kini hanya buka sejak pukul 05.00 wita sampai dengan pukul 24.00 Wita.
Warung Tegal Sudirman (Foto : Istimewa)
Warteg atau warung tegal yang biasa dikenal sebagai makanan pinggiran tidak hanya ada di Jawa saja, di Manado, Sulawesi Utara juga ada. Bahkan berdiri sejak 1978, warteg ini merupakan yang tertua di Kota Manado.
Rumah makan ini menyajikan berbagai menu ayam dan bebek, aneka nasi, sate, bakso dan soto yang dibanderol dengan harga yang murah dan bersahabat dengan kantong.
Tersedia juga pokis, martabak terang bulan dan malabar serta aneka gorengan lainnya. Untuk kue pokis hanya ada di warteg ini, anda tidak akan menemukannya di tempat lain.
Sejak berdiri hingga kini, warteg Sudirman tidak banyak mengalami perubahan. Meski di sekitarnya banyak tempat makan moderen, namun tempat makan legendaris ini selalu ramai dikunjungi.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait