SITARO, iNews.id - Nama suatu tempat biasanya diabadikan karena sebuah kejadian atau ciri khas tempat tersebut. Adakalanya kejadian atau ciri khas itu hanya cerita rakyat saja.
Namun, ada pula benar adanya. Desa Kawahang Kecamatan Siau Barat Utara memiliki cerita asal-usulnya. Letaknya diapit oleh Desa Batubulan dan Kiawang.
Kapitalau (Kepala Desa) Kawahang Yulianti Joseph, mengatakan, dikisahkan dahulu kala leluhur yang pertama menemukan dan menghuni Kawahang adalah sepasang suami-istri bernama Palung Patola dan Lekung Kedang.
Pasangan ini menganut animisme karena mereka meyakini benda-benda seperti batu atau pohon memiliki kekuatan melebihi manusia.
Menurut Yulianti, seiring berputarnya waktu, sekelompok warga mulai menempati tempat tersebut.
Bertambahnya jumlah warga yang mulai tinggal juga dibarengi dengan kehadiran sekumpulan monyet. Bahkan, populasi monyet berkembang sangat pesat.
"Karena banyak monyet, warga mengungkapkan dengan bahasa daerah Nikawahang artinya banyak monyet di tempat tersebut," ungkapnya, Kamis (23/12/2021).
Yulianti menjelaskan, kata Nikawahang berasal dari kata dasar waha atau baha yang artinya monyet.
Nika memiliki arti seperti kata kerja sedangkan akhiran ng biasa dipakai dalam bahasa daerah untuk menyambung kata dasar yang diakhiri huruf vokal.
"Nikawahang artinya situasi dimana banyaknya populasi monyet kala itu. Kemudian oleh Raja Lokong Banua (raja pertama Kerajaan Siau 1510-1549) menamai Kawahang," terang dia.
Kapitalau ketiga Kawahang ini, menambahkan, Kawahang mula-mula merupakan salah satu dusun di Desa Kiawang.
"Tahun 2007 dimekarkan menjadi Desa Kawahang. Kala itu, kapitalaunya adalah Restovel Dawid," pungkasnya.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait