MANADO, iNewsManado.com - Kabar penculikan anak disejumlah daerah di Indonesia hingga penangkapan oknum diduga penculikan anak namun ternyata Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Tondano, mendapat tanggapan dari Polda Sulut.
Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Setyo Budiyanto melalui Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast mengimbau warga masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, kata dia, masyarakat jangan terlalu panik.
“Jika ada orang asing atau pendatang baru, jangan segan-segan untuk menanyakan identitas maupun tujuannya. Warga juga diimbau agar bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan memberikan maupun ikut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast, Sabtu (4/2/2023).
Pernyataan itu disampaikan setelah hebohnya penangkapan diduga pelaku penculikan anak di Tondano namun ternyata ODGJ.
Kabid Humas Kombes Abast juga meminta masyarakat yang memiliki anak untuk mengawasi lingkungan sekitar.
"Harus bijak menanggapi sesuatu kabar apalagi di sosial media. Ditelusuri lebih dahulu kabar tersebut jangan asal di share yang bisa menimbulkan kepanikan berlebih. Apalagi, banyak kabar hoax yang berseliweran tentang penculikan anak," pungkasnya.
Seperti diketahui, Oknum yang dicurigai penculik anak di Tondano ternyata merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Diketahui, penangkapan tersebut dilakukan di wilayah Kelurahan Tataaran Dua, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa.
Oknum diduga penculik anak di Tondano itu, awalnya diamankan oleh warga Lingkungan VIII Kelurahan Tataaran Dua, pada Sabtu (21/1) malam lalu. Diduga saat itu ada warga yang merekam video kejadian lalu juga mengirimkannya kepada beberapa orang lain, hingga kemudian viral di media sosial belakangan ini.
“Informasi diperoleh dari Polsek Tondano, pria tersebut bukan pelaku penculikan anak tetapi diduga kuat ODGJ,” kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, Jumat (3/2/2023).
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait