3 Pelatih Asing Brasil dalam Sejarah, Nomor 3 Warga Argentina

MANADO, iNewsManado.com - Pelatih asing Brasil sepertinya merupakan hal tabu saat ini. Federasi sepakbola Brasil selalu mengidentikkan pelatih timnas Brasil harus warga Brasil. 

Namun menariknya, jauh sebelum Brasil merajai sepakbola dunia, ada sejumlah pelatih asing yang menangani Timnas Brasil. Hal itu tentu memberi harapan bagi kandidat pelatih timnas Brasil di masa depan. 

Mundurnya Tite sebagai pelatih timnas Brasil usai piala Dunia 2022 di Qatar, membuat Federasi sepakbola Brasil memburu pengganti Tite. Pun, sejumlah nama yang mencuat datang dari pelatih yang bukan warga negara Brasil. 

Sebut saja Carlo Ancelotti dan Luis Enrique. Nama terakhir disebut kandidat kuat menangai Selecao, julukan Timnas Brasil. Sebab, bukan saja Luis Enrique sudah tidak memiliki job kepelatihan namun Enrique disebut bersedia dengan kursi kepelatihan Timnas Brasil. 

Berikut 3 pelatih asing Timnas Brasil dirangkum iNewsManado.com dari berbagai sumber, Rabu (25/1/2023):

1. Ramón Platero (Uruguay) 

Pelatih asing Brasil yang pertama adalah Ramon Platero. Pelatih berpaspor Uruguay ini menangani Timnas Brasil pada tahun 1925. Platero merupakan pelatih pertama yang bukan warga Brasil yang menangani Timnas Brasil. Platero adalah seorang pelatih hebat pada masanya. Sebelum melatih Timnas Brasil, dia melatih Flamengo, Fluminense, Vasco da Gama, Palmeiras dan Sao Paulo.

2. Joreca (Portugal) 

Pelatih asing Brasil yang berikutnya adalah Joreca. Menariknya sebelum melatih Timnas Brasil tahun 1944, dia pernah menjadi wasit dalam sepak bola profesional, pada tahun 1942. Pada tahun 1943, dia dipekerjakan oleh São Paulo dan pada tahun pertama kariernya, ia menjadi juara Campeonato Paulista. 

Pada tahun 1949 ia melatih Corinthians, dan dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam menemukan Baltazar. 

3. Filpo Núñez (Argentina) 

Pelatih asing Brasil selanjutnya adalah Filpo Nunez. Dia melatih timnas Brasil pada tahun 1965. Nunez merupakan warga Argentina dan dijuluki "Don Filpo" dan "El Bandoneón". 

Dia adalah seorang yang religius. Filpo Núñez membawa sebuah patung kayu Bayi Yesus dari Praha dan menciumnya dengan penuh keyakinan dan kelegaan setiap kali ia mengakhiri pertandingan dengan kemenangan bagi timnya. 

Editor : Fabyan Ilat