MINUM Air putih merupakan salah satu anjuran dokter dan bermanfaat bagi tubuh. Khasiat minum air putih bagi kesehatan tubuh sudah menjadi rahasia umum selama ini.
Namun, perlu disadari mengonsumsi air putih yang berlebihan ternyata tidak baik bagi tubuh karena bisa memicu penyakit jantung. Lho?
Dilansir Klikdokter, minum air putih secara berlebihan dapat menyebabkan kondisi overhidrasi atau ketidakseimbangan cairan.
Overhidrasi terjadi ketika tubuh memiliki jumlah cairan lebih banyak daripada yang sanggup dikeluarkan oleh ginjal. Akibatnya, tubuh mengalami penumpukan cairan.
Kondisi ini menyebabkan elektrolit dalam tubuh menjadi terlalu encer. Elektrolit yang dimaksud meliputi kalium, magnesium, dan natrium.
Natrium merupakan elektrolit yang paling terdampak overhidrasi. Penumpukan cairan menyebabkan hiponatremia atau kadar natrium sangat rendah.
Perlu diketahui, natrium merupakan elektrolit penting. Tugasnya menjaga keseimbangan jumlah cairan yang masuk maupun ke luar dari sel tubuh.
Ketika kadar natrium menurun, cairan yang masuk ke dalam sel tubuh lebih banyak. Akibatnya sel-sel membengkak.
Salah satu sel yang terdampak yaitu sel-sel otak. Pembengkakan sel otak menyebabkan otak mengalami tekanan.
Kondisi ini menyebabkan fungsi otak terganggu, sehingga orang yang kebanyakan minum air putih mengalami gejala berupa sakit kepala, kebingungan, dan mudah mengantuk.
Tidak hanya itu, peningkatan tekanan di otak dapat menyebabkan masalah jantung, salah satunya bradikardia atau kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dari biasanya.
Bradikardia menyebabkan organ dan jaringan tubuh lainnya terganggu. Sebab, perlambatan detak jantung membuat organ dan jaringan tubuh tidak memperoleh asupan oksigen dari darah secara optimal.
Akibatnya, orang yang minum air putih secara berlebihan dapat mengalami gejala bradikardia.
Gejala yang dimaksud di antaranya pusing, lemas, kulit pucat dan kebiruan, nyeri perut, nyeri dada, sesak napas hingga pingsan.
Selain itu, tekanan di otak akibat banyak minum air putih dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hipertensi, seperti diketahui merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko gangguan jantung, termasuk masalah kardiovaskular lainnya seperti stroke.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait
