7 Tradisi Suku Minahasa yang Populer, Nomor 1 Bikin Macet Parah

Fabyan Ilat
Tradisi Suku Minahasa di Sulawesi Utara. Foto/Istimewa

MANADO, iNewsManado.com - Tradisi Suku Minahasa akan diulas dalam artikel kali ini. Tradisi Suku Minahasa sangat beragam yang turun temurun berlaku di masyarakat. 

Suku minahasa merupakan salah satu suku di Sulawesi Utara. Mengacu mitologi Minahasa, Suku Minahasa merupakan keturunan Toar dan Lumimuut yang pada awalnya bermukim di sekitar pegunungan Wulur Mahatus (atau ratusan gunung). Berdasarkan cerita rakyat orang minahasa berasal dari keturunan pasangan Toar dan Lumimuut, yang berasal dari turunan Mongolia dan Tiongkok.

Suku Minahasa merupakan Suku terbesar di Sulawesi Utara. Suku Minahasa terbagai delapan sub suku, yakni, Tonsea, Tombulu, Tonsawang, Ratahan, Ponosakan, Tontembuan, Toulour dan Bantik. 

Dari sejumlah sub suku inilah muncul tradisi Suku Minahasa yang turun temurun berlaku hingga saat ini. Tradisi suku Minahasa sebagian besar masih terjaga karena terus dipertahankan. 

Berikut tradisi Suku Minahasa dirangkum iNewsManado.com, Rabu (14/12/2022) :

 

1. Pengucapan Syukur

Tradisi Suku Minahasa yang pertama adalah pelaksanaan pengucapan syukur. Tradisi pengucapan syukur merupakan salah satu budaya populer Suku Minahasa di Sulawesi Utara. 

Pengucapan syukur awal mulanya dalah wujud rasa syukur warga atas berkat Tuhan dari hasil pertanian. Hasil pertanian seperti padi, jagung, kelapa, cengkih dan rempah-rempah yang telah dipanen dipersembahkan kepada Tuhan lewat rumah ibadah. 

Dimasa kini, pengucapan syukur terus dilaksanakan di Sulawesi Utara. Perayaan pengucapan syukur saat ini, warga mensyukuri berkat Tuhan dengan selain persembahan ke rumah ibadah, warga biasanya menyiapkan makanan bagi para tamu. Tradisi ini sering sebabkan kemacetan parah. 

2. Mapalus

Mapalus merupakan tradisi Suku Minahasa. Mapalus adalah suatu budaya tradisional di daerah Minahasa, buda- ya gotong-royong atau tolong-menolong yang berkembang di Minahasa. Mapalus merupakan suatu model kerja bersama beberapa keluarga, kelompok- kelompok kerja yang dibentuk dalam suatu wilayah.

Dimasa lalu, Mapalus dijalankan dengan momen panen padi. Pemilik padi pun meminta pelaksanaan Mapalus pada warga sekitar. Dimasa kini, istilah Mapalus sudah sangat sedikit dipakai. 

 

3. Rumamba

Tradisi Suku Minahasa berikutnya adalah Rumamba. Rumamba merupakan tradisi bagi seseorang atau keluarga yang telah selesai membangun rumah atau membeli rumah. Tradisi rumamba diawali pemukulan tetengkoren Oleh tokoh adat. Diikuti pembagian minuman bagi para tamu dan undangan. Prosesi tarian maengket juga dilakukan dalam Rumamba. 

4. Kumawus

Tradisi Suku Minahasa berikutnya adalah Kumawus. Kumawus adalah tradisi yang diberlakukan dalam momen dukacita. Di Minahasa hingga saat ini, Kumawus tetap dijalankan. Dikutip berbagai sumber, Kumawus merupakan salah satu tradisi yang ada di daerah Minahasa yang diciptakan oleh para leluhur masyarakat setempat. Awalnya tradisi ini dipegang kendali oleh para leluhur. Namun setelah injil masuk di tanah Minahasa Gereja mengambil alih tradisi tersebut. Tradisi ini dilakukan hari minggu setelah jenazah dimakamkan dan dilaksanakan oleh keluarga yang berdukacita. Pelaksanaan tradisi ini dilaksanakan dalam bentuk Ibadah bersama dengan Jemaat dan masyarakat setempat dan setelah itu keluarga yang berduka menjamu para tamu undangan dengan makan bersama. Tradisi ini memiliki makna untuk penghiburan bagi keluarga yang berduka. 

 

5. Balas Gereja

Tradisi Suku Minahasa berikutnya adalah Makawede atau Balas Gereja. Tradisi ini berlaku bagi sepasang pengantin yang baru menikah. Dalam tradisi ini, pelaksanaannya setelah acara puncak pelaksanaan pesta perkawinan. Tradisi ini artinya yakni mengantar pengantin baru ini ke rumah keluarga laki-laki. Setelah pesta perkawinan, pasangan pengantin kembali ke rumah pihak perempuan. Pada keesokan harinya, pasangan pengantin itu diantar ke rumah pihak laki-laki. Di Sulawesi Utara, tradisi ini tetap berlaku hingga saat ini. 

6. Toki Pintu

Tradisi suku Minahasa berikutnya adalah Toki Pintu (Ketuk Pintu). Tradisi ini berkaitan dengan lamaran jelang perkawinan. Toki pintu adalah momen calon mempelai pria membawa harta ke rumah calon mempelai wanita. 

Tradisi toki pintu ini tentunya dilakukan setelah dua pihak keluarga dan wali bertemu dan menetapkan tanggal pelaksanaan terlebih dahulu. 

 

7. Kuncikan

Tradisi Suku Minahasa berikutnya adalah Kuncikan (Kuncian). Tradisi ini dilakukan di Sulawesi Utara khususnya Suku Minahasa sebagai tanda kuncian tahun yang lama menyambut tahun yang baru. Kuncikan dilakukan di minggu pertama bulan Januari dan di minggu terakhir bulan Januari. 

Itulah pembahasan tradisi Suku Minahasa yang populer. Semoga bermanfaat. 

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network