Lebih Canggih dari Manusia, Ini Sistem Medsos Buatan Semut

Wahyu Budi Santoso
Semut memiliki sistem medsos yang lebih canggih dari pada buatan manusia. (Foto: Istimewa)

LONDON, iNews.id - Seorang ilmuwan baru-baru ini mengungkapkan jika semut ternyata memiliki jejaring sosial atau media sosial (medsos) layaknya manusia. Bahkan, semut memiliki sistem medsos yang lebih canggih dari pada buatan manusia. 

Seorang asisten profesor dan pemimpin Laboratorium Cairan Sosial di Universitas Fribourg di Swiss, Adria LeBoeuf, mengungkap jika manusia alih-alih bertukar informasi melalui posting dan komentar, justru mereka memuntahkan cairan ke mulut satu sama lain.

Adria juga mengatakan sebagian besar serangga memiliki usus depan, usus tengah, dan usus belakang. "Namun, untuk serangga sosial, usus depan telah menjadi semacam 'perut sosial," kata LeBoeuf, sebagai penulis utama studi baru yang menjelaskan temuan tersebut dan telah dipublikasikan sejak 2 November lalu di jurnal eLife.

Dia menambahkan isi usus tengah dan usus belakang dicerna, sedangkan isi usus depan dimaksudkan untuk dibagikan. 

Trophallaxis, atau tindakan memuntahkan makanan ke dalam mulut organisme lain, sangat umum pada spesies sosial seperti semut.

Selama peristiwa trofalaksis, nutrisi dan protein diteruskan dari perut sosial satu individu ke perut lainnya, dan melalui serangkaian pertukaran ini, semut menciptakan "sistem peredaran darah sosial" yang menghubungkan setiap anggota koloni.

Semut kayu (Camponotus) terus-menerus memberikan nutrisi ini satu sama lain dengan cara ini. “Jika Anda melihat satu koloni, dalam satu menit Anda mungkin melihat 20 peristiwa trofalaksis," kata LeBoeuf kepada Live Science.

"Sekitar lima tahun lalu, kami menerbitkan sebuah makalah yang mengkarakterisasi fakta bahwa ketika semut melakukan trophallaxis, mereka tidak hanya membagi makanan eksternal," kata LeBoeuf, mengacu pada laporan tahun 2016 di jurnal eLife.

"Mereka membagikan hormon, isyarat pengenalan teman sesarang, RNA kecil, dan segala macam hal lainnya."

Jadi, dengan memuntahkan mulut satu sama lain, semut tidak hanya bertukar nutrisi, tulis para penulis penelitian. Sebaliknya, semut menciptakan jaringan sosial pencernaan di mana energi dan informasi beredar terus-menerus di seluruh koloni untuk dikumpulkan oleh individu yang membutuhkan sumber daya ini.

Lebouf menganggap koloni semut bukan sebagai kumpulan semut individu, tetapi sebagai "superorganisme kolonial", di mana koloni pada dasarnya berfungsi seolah-olah itu adalah tubuh.

Sama seperti bagaimana tubuh memiliki jaringan dan organ yang melakukan pekerjaan untuk mendukung tujuan bersama, kelompok semut dengan pekerjaan yang berbeda dapat dianggap sebagai jaringan dan organ superorganisme.

Peran individu semut dalam koloni juga dapat ditentukan oleh isi perut sosialnya. Apa yang disebut semut perawat yang merawat anak semut cenderung memiliki jumlah protein anti-penuaan yang lebih tinggi daripada anggota koloni lainnya. Ini untuk memastikan bahwa mereka bertahan hidup untuk merawat generasi mendatang.

Editor : Norman Octavianus

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network