JAKARTA, iNews.id - Metode penyimpanan daging ayam yang benar ternyata dapat mempengaruhi cita rasa masakannya. Selain teknik memasak yang benar, kelezatan daging ayam didapatkan dari dagingnya yang lembut dan juicy.
Seperti dikatakan Sapik Kamdani, Chef Spesialis Yakitori Restoran Tori Hachi, bahwa tempat menyimpan daging ayam yang baik bisa di chiller atau freezer. Hal itu tergantung dari jangka waktu penyimpanan.
Jika ingin mendapatkan daging ayam yang juicy, simpan daging di chiller dan jangan terlalu lama menyimpannya. Pasalnya, daging juicy didapatkan dari daging yang segar. Oleh karena itu disarankan untuk segera memasaknya. Namun, jika memang ingin menyimpan daging dalam jangka waktu lama, freezer akan menjadi tempat terbaik.
"Intinya ayam harus fresh ya kalau mau juicy. Disimpan di chiller, kalau menyimpan daging di chiller tuh bisa lebih bagus. Tapi kalau memang mau simpan dalam jangka waktu lama gitu ya, misalnya 6 bulan itu baru taro di freezer," ujarnya.
Sebelum menyimpan daging, bersihkan daging terlebih dahulu dari kotoran. Caranya dengan menggunakan lap kering atau tisu dapur. Kemudian, tekan ke seluruh bagian daging. Jika daging sudah bersih, kemas daging tersebut menggunakan plastik wrap hingga benar-benar tertutup. Pastikan tidak ada bagian yang terbuka.
"Sebelumnya dicuci dulu pakai tisu ya. Jangan pakai air. Setelah itu, ditutup pakai plastik wrap, baru deh masukin ke kulkas. Harus benar-benar tertutup ya," kata Chef Sapik.
Chef Sapik mengimbau untuk tidak mencuci daging menggunakan air jika ingin menyimpannya dalam waktu lama. Pasalnya, hal tersebut justru akan menambah jumlah bakteri ke permukaan daging ayam. Bahkan bisa merubah warna daging tersebut.
"Iya kalau cuci pakai air bisa mengubah warna daging. Misalnya, paha ayam yang dicuci, direndam pakai air es kalau didiamkan lama kan warnanya berubah jadi hijau. Kalau pake tisu darah terus di-wrap 1 jam maksimallah ya, tidak akan berubah warna. Pokoknya apa pun makanan ya kalau disimpan di kulkas itu harus ditutup rapat agar tidak terkontaminasi bakteri," ucapnya.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait