Kisah Pesona Tumbuhan Lili, Dikagumi Sejak Dahulu Kala hingga Diabadikan Menjadi Nama Desa Salili

Kim Tawaang
Kapitalau Salili, Maria Kuheba. (foto: istimewa)

SITARO, iNews.id — Konon menurut cerita leluhur, dahulu kala sebelum hadirnya ruas jalan raya Ulu-Ondong di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), di pertengahan dua kota ini tumbuh sejenis tumbuhan yang menghasilkan bau harum menyegarkan hati.

Tak heran, setiap orang merasa kagum dan terpesona saat melihat tumbuhan yang memiliki tinggi sekira 20-40 sentimeter dengan mahkota bunga berwarna kuning tersebut. Pesona tumbuhan inilah yang diklaim menjadi asal-muasal hingga muncul nama Desa Salili di Kecamatan Siau Tengah.

Kapitalau (Kepala Desa) Salili Maria Wiesje Kuheba menjelaskan, tumbuhan ini oleh orang tua dahulu dinamakan Lili. Sebab tumbuhan ini dipakai untuk menggosok badan pada saat mandi. Bahkan, khasiatnya tidak hanya menghilangkan kotoran di kulit tapi juga bau badan. "Digosokan ke sekujur badan bahasa daerahnya adalah Mulili. Oleh karena itu tumbuhan tersebut dinamakan Lili," ujar Kapitalau Kuheba, Rabu (1/12/2021).

Dia menuturkan, warga yang dari Kota Ulu menuju Kota Ondong atau sebaliknya, saat melewati merasa heran melihat tumbuhan Lili dengan ucapan Sa Lili. Kata Sa adalah bahasa daerah yang diartikan perasaan heran dan kagum. "Kedua kata ini digabungkan menjadi Salili dan sampai sekarang menjadi nama Desa Salili," terangnya.

Kuheba menyebutkan, Desa Salili merupakan anak Desa Kalumpang yang wilayahnya meliputi dari beberapa kepala keluarga di Desa Ondong, Beong, Salili dan Lai. Namun, pada 1951 wilayah Desa Kalumpang hanya menyisakan Desa Beong dan Salili. Seiring dengan perubahan atau peningkatan pelayanan bagi warga pada tahun 1975 Desa Kalumpang dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Salili dan Desa Beong. "November 1975 Desa Salili resmi berdiri. Kala itu, kapitalau pertama Cristomus Kuheba adalah ayah saya," ungka Kuheba.

Dia menambahkan, saat ini keberadaan tumbuhan Lili terancam punah seiring perkembangan zaman. "Tidak tahu pasti penyebab tumbuhan Lili sudah jarang dijumpai atau dilihat. Mungkin di era saat ini dengan hadirnya sabun membuat warga melupakan tanaman Lili," pungkasnya.

Sekadar referensi, Desa Salili letaknya berbatasan dengan Desa Beong di sebelah barat dan selatan, sebelah timur Kelurahan Bebali, serta sebelah utara adalah Gunung Karangetang. Desa Salili berjarak sekira 5 kilometer dari Kota Ulu dan 6 kilometer dari Kota Ondong.

Editor : Kim Tawaang

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network