SITARO, iNews.id — Nama suatu tempat biasanya muncul karena sebuah kejadian atau ciri khas di tempat tersebut. Di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) sejumlah desa memiliki asal-usulnya. Desa Bumbiha Kecamatan Siau Barat memiliki cerita tersendiri. Desa ini letaknya diapit oleh Kelurahan Paseng dan Desa Peling atau berjarak 3 kilometer dari Ondong, Ibu Kota Sitaro.
Kapitalau (Kepala Desa) Bumbiha Stiven Janis, menjelaskan, kata Bumbiha berasal dari dua kata. Pertama, diambil dari nama pohon Rumbia dan asal kata yang kedua yaitu Biha. Pohon Rumbia daunnya digunakan oleh orang tua dahulu sebagai atap rumah dan isi batang pohonnya dijadikan makanan khas sagu karena banyak tumbuh di bawah Kaki Gunung Tamata Siau ini.
Adapun Biha, adalah sejenis daun yang sangat mirip dengan daun singkong begitu juga dengan batangnya. "Konon kedua tumbuhan ini banyak ditanami orang tua dahulu untuk dijadikan makanan pokok sehari-hari. Kedua asal kata inilah digabungkan menjadi satu. Sehingga terbentuklah nama Bumbiha," ujar Stiven, Senin (29/10/2021).
Ia menyebutkan, Desa Bumbiha berdiri pada tahun 2002 setelah dimekarkan dari desa induk Paseng. Kala itu, dipimpin oleh pejabat kapitalau pertama Ferikson Kainage yang memerintah 2002 sampai dengan 2005. "Setelah itu digantikan oleh Welmie Kinsale dengan periode 2005 hingga 2016. Kemudian mulai tahun 2016, saya menjadi kapitalau ketiga di Desa Bumbiha," tuturnya.
Stiven menambahkan, saat ini Desa Bumbiha memiliki penduduk sebanyak 576 jiwa, yang mata pencaharian warga didominasi petani dan nelayan. Kepercayaan penduduk menganut agama Kristen Protestan dan Katolik. "Meskipun masih umur belia, Desa Bumbiha berkembang pesat. Salah satu contoh yang bisa kita lihat adalah banyak warga berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebagai pemimpin yang dipercayakan oleh warga, saya terus berupaya berjuang untuk Bumbiha yang lebih baik lagi ke depan," pungkasnya.
Editor : Kim Tawaang
Artikel Terkait
