Wajib Tahu! Satu Batang Senthe Variegata Dihargai Rp32 Juta

Agregasi Solopos
Illustrasi tanaman Senthe Variegata (foto: tangkapan layar di medsos)

SRGAEN, iNews.id - Seorang pencinta tanaman hias asal Wonotolo, Sragen, Eko Duta Flora, menukar mobil Daihatsu Grand Max dengan satu pot tanaman monstera marmorata atau sejenis sirih senilai Rp85 juta. 

Menurut Ketua I Komunitas Pecinta Tanaman Hias Puspo Arum Sragen, Wariyanto mengakui tanaman senthe variegata sedang ngetren sejak 3-4 bulan terakhir. 

Wariyanto mengatakan, satu batang tanaman itu bisa laku Rp32 juta. Dia menyampaikan bahkan banyak tanaman hias lainnya yang sudah masuk pasar ekspor, terutama ke Thailand. 

“Komunitas kami memiliki 110 orang anggota. Pertemuan seperti ini untuk pengembangan jaringan dan diskusi tentang perkembangan tren tanaman hias," kata Wariyanto.

Kata dia, tanaman yang masuk pasar ekspor itu seperti burle marx variegata, philodendron, aroid, zamia samio variegata, hingga pisang variegata dan pisang ruby. 

“Tanaman-tanaman itu menjadi target para eksportir tanaman hias karena mereka memiliki jaringan pasar sampai keluar negeri. Harganya bervariasi dari Rp100.000 sampai jutaan rupiah. Pisang variegata itu bisa sampai Rp22 juta per batang, padahal baru 5-6 daun,” sambungnya.

 

Antok, sapaan akrab Wariyanto, menyampaikan bisnis tanaman hias itu melonjak pada masa pandemi dan bisa naik sampai 200%. 

Dia menerangkan, naiknya bisnis tanaman hias itu disebabkan selama pandemi banyak warga yang tinggal di rumah sehingga mencari kesibukan dengan memelihara tanaman hias. 

Perlu diketahui sebelumnya, pencinta tanaman hias asal Wonotolo, Gondang, Sragen, Eko Duta Flora, melakukan barter mobil Daihatsu Grand dengan satu pot tanaman monstera marmorata atau sejenis sirih senilai Rp85 juta. 

Eko menukarkan mobil Daihatsu Grand Max buatan 2012 itu dengan tanaman monstera marmorata dua daun pada bulan lalu. 

Eko mengungkap motivasinya melakukan transaksi itu dalam bisnis tanaman hias saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela pertemuan Komunitas Pecinta Tanaman Hias Puspo Arum Sragen yang bertempat di Rumah Makan Ramayana Sragen, Minggu (28/11/2021). 

“Saya ini masih berlajar karena saya mulai mengeluti bisnis tanaman hias ini mulai Februari 2021 lalu. Sebelumnya saya bisnis asesoris ponsel dan distro. Setelah mendapat informasi dari teman-teman tentang perputaran uang yang menjanjikan dalam bisnis tanaman hias, maka saya memutuskan untuk berkecimpung di dunia tanaman hias. Nominal itu bisa besar dan tergantung jenis tanaman yang dimainkan,” katanya.
 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network