JAKARTA, iNews.id - Covid-19 dengan mutasi terbaru yang dinamai B.1.1.529 alias Omicron kini tengah menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Varian mutasi ini ditemukan pertama kali di Afrika Selatan, dan disebut-sebut sebagai varian yang memiliki banyak strain atau mutasi. Bahkan jumlahnya lebih banyak dari strain dari varian Alpha, Beta, hingga Delta yang masih mendominasi saat ini.
Tak heran jika WHO menetapkan Varian baru ini sebagai Variant of Concern (varian yang menjadi perhatian). Dirangkum dari berbagai sumber, ini fakta varian Omicron:
1. Ditemukan Pertama Kali di Afrika Selatan
Varian Omicron pertama kali ditemukan di Provinsi Gauteng, salah satu Afrika Selatan. Namun seperti dikutip dikutip dari The Guardian, Omicron ini diketahui varian ini mulai menyebar Botswana, Hong Kong hingga Belgia. Varian ini terdeteksi dari sampel di Afrika Selatan yang dikumpulkan pada 9 November.
2. Memiliki Lebih dari 30 Mutasi
Varian ini memiliki mutasi yang lebih banyak. Jumlah ini dua kali lipat dari varian Delta. Kepala Penasihat Medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Dr. Susan Hopkins mengatakan bahwa beberapa mutasi yang ada di varian ini belum pernah terlihat pada varian sebelumnya.
3. Dikhawatirkan Lebih Ganas dari Varian Sebelumnya
Meski butuh penelitian lanjuta, namun para ahli mulai mengkhawatirkan varian Omicron yang muncul ini akan lebih ganas dibandingkan varian lain yang sudah ada.
Dr. Ashish Jha, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, mengatakan ketika para ahli melihat varian lain, biasanya dibutuhkan beberapa bulan agar strain tersebut menjadi dominan, dengan kata lain, jenis virus yang paling umum menyebar di satu area.
4. Jadi Variant of Concern WHO
Varian baru ini dijadikan sebagai VoC, salah satunya karena kemampuan mutasi yang mengkhawatirkan dari varian Omicron ini. Alasan lain adalah adanya bukti awal yang menunjukkan meningkatnya risiko terinfeksi ulang bagi orang yang pernah terpapar sebelumnya.
5. Disebut Lebih Cepat Menular
Belum ada bukti ilmiah soal kecepatan penyebaran virus ini. Namun varian ini disebut-sebut bisa lebih menular karena melihat peningkatan angka infeksi varian Omicron di Afrika Selatan. Pada 16 November 2021 kasus infeksi masih di angka 273 dan pada pekan ini melonjak menjadi lebih dari 1.200 kasus.
6. Pengaruh Terhadap Efikasi Vaksin
Para ilmuwan khawatir mutasi tersebut dapat membuat varian lebih menular dan dapat mengakibatkan penghindaran kekebalan.
Dikutip dari CNN Internasional, Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan bahwa para ilmuwan sedang bekerja untuk mencari tahu apakah varian tersebut dapat menghindari kekebalan.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait