BONDOWOSO, iNewsManado.com - Insiden kecelakaan Pesawat TNI AL Bonanza G-36 jatuh di Selat Madura saat latihan anti serangan udara, Rabu (7/9/2022), dipiloti Lettu Yudistira Eka Permady.
Lettu Yudistira merupakan prajurit TNI AL kelahiran Bondowoso, Jawa Timur. Saat ini dia menjabat sebagai Wakil Komandan (Wadan) Pesud 2 flight II ron 200.
Yudisitira merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan almarhum Joni dan Endang. Adik Yudistira juga telah berhasil lulus dari akademi angkatan laut (AAL).
Di mata keluarga, Yudistira dikenal sebagai anak pendiam. Bahkan keluarga juga tidak menyangka Yudistira berkarier sebagai militer. Sebab, kedua orang tuanya hanya pekerja swasta biasa.
"Dia ini polos sekali. Lugu, tapi sangat ramah dan mengayomi keluarga. Saya sendiri tidak menyangka dia jadi tentara," kata paman Yudistira, Putut Purba.
Karena itu dia berharap ada kabar baik tentang keponakannya itu, yakni segera ditemukan dengan kondisi selamat. Meski begitu, Putut juga akan menerima dengan ikhlas, jika hal terburuk terjadi.
"Kami pasrah kepada TNI AL. Kami juga berterima kasih kepada TNI AL yang telah mendidik keponakan kami dengan baik hingga menjadi perwira," tuturnya.
Putut mengatakan, keluarga menerima informasi kecelakaan tersebut pada Rabu (7/9/2022) sore. Saat itu juga beberapa keluarga, termasuk ibunya langsung berangkat ke Surabaya.
"Sekali lagi, mohon doanya agar Judistira segera ditemukan dalam keadaan selamat," ujarnya.
Diketahui, pesawat TNI AL Bonanza G-36 jatuh di Perairan Selat Madura saat latihan anti serangan udara. Saat ini proses pencarian terhadap bangkai pesawat dan pilot serta kopilot masih dilakukan.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait
