Jangan Kendor Terapkan Protokol Kesehatan

Artikel Mahasiswa
Covid-19.(Foto: Ilustrasi/Shutterstock)

Artikel Mahasiswa

Tema: Pencegahan COVID-19

Nama: Lady Maria Larumunde

NIM: 21304174

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Negeri Manado

Dosen: Dr Cecilia Kewo

 

SECARA definisi protokol kesehatan adalah panduan atau tata cara kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin individu dan masyarakat tetap sehat terlindung dari penyakit tertentu.

Tujuan penerapan protokol kesehatan adalah untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka mencegah terjadinya episenter/kluster baru selama masa pandemi.

Prinisp utama protokol kesehatan adalah perlindungan kesehatan individu dan perlindungan kesehatan masyarakat.

Hal ini penting disadari, karena selama ini sebagian besar masyarakat masih berasumsi bahwa protokol kesehatan itu hanyalah perlindungan kesehatan individu.

Sehingga jika seseorang telah mealakukan perlindungan individu seolah-olah telah melakukan seluruh  protokol kesehatan. Padahal aktivitas dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat belum dilakukan dengan baik.

Protokol kesehatan dalam rangka perlindungan kesehatan individu dapat kita akronimkan dengan kegiatan 6 M. Namun yang paling dikenal masyarakat hanya 3 M, yaitu:

1.      Menggunakan  masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).

2.      Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer.

3.      Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin,

Agar perlindungan kesehatan individu semakin baik perlu ditambah 3 M lainnya, yaitu:

1.      Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung virus).

2.      Menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.

3.      Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup(minimal 7 jam), serta menghindari faktor risiko penyakit, seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, kondisi immunocompromised/penyakit autoimun, kehamilan, lanjut usia, anak-anak.

Menurut penelitian yang dilakukan penerapan protokol kesehatan dalam bentuk perlindungan kesehatan individu ini terutama  aktivitas cuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko tertular Covid-19 + 35%, menggunakan masker biasa+ 45%, menggunakan masker bedah + 70%, Jaga jarak minimal 1 meter  + 85%,(Derek, et al., 2020 dan Andrew, et al., 2020).

Khusus penggunaan masker bedah menurut rekomendasi WHO diperuntukkan untuk tenaga kesehatan, orang sakit dan orang tua yang berumur 60 tahun ke atas.

Namun demikian bagi kitayang sehat tidak perlu kuatir  hanya menggunakan masker biasa/ kain, sepanjang kita juga disiplin untuk jaga jarak maka efektivitasnya semakin tinggi dalam pencegahan penularan COVID-19.

Disamping itu hal yang perlu ditekankan adalah penggunaan masker yang benar. Banyak peristiwa yang menunjukkan penggunaan masker yang salah diantaranya jika berbicara maskernya dibuka, maskernya hanya menutup mulut tanpa menutup hidung dan malah dibuka hanya menutup dagu saja.

Protokol kesehatan dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat  dapat kita akronimkan dengan kegiatan 3 M dalam upaya penapisan dan pemantauan kondisi kesehatan melalui pemeriksaa

1.      Memeriksakan diri jika ada sedang sakit ke fasilitas kesehatan

2.      Menyetujui untuk dilakukan Rapid test dan atau Swab test

3.      Menyetujui jika harus isolasi mandiri dan atau di RS.

Pemahaman protokol kesehatan perlindungan kesehatan masyarakat ini juga sangat penting dalam rangka menurunkan transmisi COVID-19.

Melalui pemahaman yang lengkap dan benar ini, diharapkan masyarakat dapat membantu dan mempermudah intervensi yang dilakukan Pemerintah Daerah khususnya Tim Kesehatan dalam melakukan pemeriksaan skrining dan isolasi pasien jika nantinya terkonfirmasi COVID-19.

Berdasarkan penelitian test massal COVID-19  yang dilakukan dapat menurunkan Rt + 2% dari Rt awal. Akan tetapi jika test massal COVID-19 diikuti dengan pelacakan kontak erat dan isolasi bagi yang positif dapat menurunkan Rt+ 57 % dari Rt awal.  Efektivititas Test massal COVID-19 semakin baik jika  diikuti pelacakan semua kontak dan isolasi bagi yang terkonfirmasi positif dapat menurunkan +  64 % dari Rt awal.(Adam, et al., 2020).

Berdasarkan uraian di atas, perlu dikomunikasikan secara masif, lengkap dan benar tentang protokol kesehatan dengan akronim 9 M kepada seluruh masyarakat banua terutama kalangan generasi Z.

Hingga kini pandemi virus Corona belum juga berakhir. Guna menekan kasus yang terus bertambah, pemberian vaksin COVID-19 mulai dilakukan. Pemerintah pun menganjurkan agar semua orang mendapatkannya. Lantas, apa alasan setiap orang harus menjalani vaksinasi COVID-19?

Saat ini, vaksin COVID-19 tengah didistribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19.

Sejak vaksin COVID-19 tiba di Indonesia, tidak sedikit masyarakat yang belum setuju akan anjuran pemerintah untuk menjalani vaksinasi COVID-19. Padahal, pemberian vaksin ini sangatlah penting, bukan hanya untuk melindungi masyarakat dari COVID-19, tetapi juga memulihkan kondisi sosial dan ekonomi negara yang terkena dampak pandemi.

Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini.

Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat COVID-19.

Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu.

Orang yang tidak dianjurkan untuk menerima vaksin atau tidak menjadi prioritas untuk vaksin COVID-19 antara lain anak-anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun dan orang yang menderita penyakit tertentu, misalnya diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol.

Jadi, dengan mendapatkan vaksin COVID-19, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar Anda yang belum memiliki kekebalan terhadap virus Corona.

Penting untuk Tetap Menjaga Daya Tahan Tubuh

Vaksin COVID-19 memang dapat membawa banyak manfaat dengan melindungi kita dari infeksi virus Corona. Namun, perlu diketahui bahwa vaksin ini tidak diberikan kepada orang yang sedang sakit berat atau sudah terinfeksi virus Corona.

Jadi, pastikan untuk selalu mempertahankan daya tahan tubuh Anda, baik sembari menunggu giliran untuk diberikan vaksin maupun setelahnya. Hal ini karena dengan imunitas tubuh yang kuat, Anda tidak akan mudah sakit sehingga kebugaran tubuh tetap terjaga.

Beberapa cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, serta beristirahat yang cukup.

Selain cara-cara tersebut, Anda juga bisa mengonsumsi produk herbal yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Beberapa jenis herba yang kandungannya dipercaya mampu memperkuat daya tahan tubuh adalah:

•        Meniran hijau, karena mengandung zat imunomodulator untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh yang lemah

•        Daun kelor, karena mengandung antioksidan dan terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh

•        Kunyit, karena mengandung banyak antioksidan untuk melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas dan memperkuat imun

 

Di samping menjaga daya tahan tubuh, Anda perlu tetap menerapkan protokol kesehatan, baik selama menunggu giliran untuk divaksin maupun setelah mendapatkan vaksin.

Sebisa mungkin juga hindari bepergian ke luar rumah atau berkumpul dengan orang banyak.

Vaksin COVID-19 diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyudahi pandemi yang telah memakan banyak korban jiwa serta melumpuhkan aktivitas masyarakat, dan partisipasi Anda dalam program vaksinasi ini akan sangat membantu pemulihan kondisi negara kita.

Mari sukseskan program vaksinasi COVID-19 yang diberikan gratis oleh pemerintah untuk seluruh rakyat Indonesia. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar vaksin COVID-19, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network