JAKARTA, iNewsManado.com - Alat bukti vital pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat ternyata masih belum ditemukan.
Komnas HAM menyebut handphone milik Brigadir Yosua Hutabarat adalah alat bukti vital yang bisa membuka fakta sesungguhnya dalam pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Alat bukti vital tersebut merupakan puzzle terakhir untuk membuat terang kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
"Belum (ditemukan HP Brigadir J), iya jadi itu yang kemudian kami sampaikan kemarin supaya kemudian kepolisian harus bekerja keras lagi untuk menemukan barang bukti," ujar Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di kantor Komnas HAM, Selasa (23/8/2022).
Menurut Beka, handphone itu jadi alat bukti vital akan membuat peristiwa tindak pidana ini menjadi terang benderang.
"Apalagi kemudian HP Brigadir J salah satu bukti vital yang itu bisa menerangkan alur komunikasi, dan substansi komunikasi antara J dengan Vera (kekasih J) dan kawan-kawan lain," katanya.
Sebelumnya, Komnas HAM mengungkapkan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mendapat ancaman pembunuhan sehari sebelum ditembak mati di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Adanya ancaman itu diketahui Komnas HAM dari kekasih Brigadir J yaitu Vera.
"Jadi kami komunikasi dengan Vera untuk minta keterangan cukup detail yang salah satu intinya adalah bahwa memang betul tanggal 7 (Juli 2022) malam, kan kematian tanggal 8 (Juli), tanggal 7 malam memang ada ancaman pembunuhan," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam di rapat Komisi III DPR, Jakarta, Senin (22/8/2022).
Belakangan diketahui ancaman tersebut dilontarkan asisten rumah tangga dan sopir keluarga Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait