MANADO, iNews.id- Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan gelar Musyawarah Daerah (Musda) ke- IV untuk pemilihan ketua IJTI Sulut periode 2021 - 2024.
Ketua IJTI Sulawesi Utara Amanda Komaling bakal mengakhiri masa tugasnya setelah dua periode memimpin IJTI Sulut.
"Pengurus yang sekarang nanti yang akan terbentuk mau melanjutkan lagi beberapa program yang sebelumnya sudah kami rancang, monggo, tetapi kalau misalnya ada program-program baru yang akan dibikin oleh pengurus baru saya berharap bahwa di IJTI ke depan ada laboratorium untuk teman-teman atau mereka yang suka mau menggali lagi keilmuan mereka, kompetensi mereka di bidang jurnalis televisi," ujar Amanda Komaling, Rabu (27/10/2021).
Lanjut Amanda Komaling, laboratorium tersebut sangat penting untuk teman-teman bisa melakukan pengembangan agar supaya nanti pada saat pelaksanaan uji kompetensi televisi teman-teman yang di daerah bekerja tidak memiliki kantor atau tidak memiliki sistem rapat redaksi seperti yang dilakukan oleh teman-teman yang memiliki biro di sini atau memiliki stasiun tvnya di sini teman-teman yang lain bisa merasakan laboratorium itu.
"Kemudian yang kedua bisa ada pengkaderan bagi jurnalis-jurnalis yang saat ini kita tahu sekarang IJTI sudah mulai banyak yang suka masuk, proses seleksi nya itu dengan baik karena di dalam keanggotaan itu adalah anggota yang mau memberikan dirinya untuk mau bekerja di dalam organisasi bukan dipanggil-panggil itu di ajak-ajak, nanti kan ada proses seleksi yang mungkin akan ditentukan oleh pengurus selanjutnya," kata Amanda Komaling.
Amanda Komaling juga menyadari bahwa di kepengurusan sebelumnya mungkin banyak yang ada kekurangan-kekurangan atau program-program yang belum terlaksana.
"Kita tahu juga bahwa ada pandemi Covid 19, jadi memang mundur juga semua kegiatan-kegiatan, berkaitan semua akan kesiapan waktu dan tentu juga dengan anggaran," kata Amanda Komaling.
Begitu juga dengan pelaksanaan Musda yang mundur dari jadwal sebelumnya, tetapi ini bukan hanya terjadi di pengurus daerah Sulawesi Utara, namun hampir terjadi di beberapa pengurus daerah lainnya termasuk juga kepengurusan pusat yang mundur sedikit karena masalah Covid 19.
Amanda Komaling berharap bahwa apa yang sudah dilakukan dia dan Marwan selaku Sekretaris IJTI Sulut dimulai dari periode pertama dan kedua ini juga bisa menjadi bekal buat kepengurusan selanjutnya.
"Satu yang ingin saya pesan bahwa di dalam organisasi itu menghidupi organisasi bukan mencari hidup di dalamnya jadi teman-teman yang di dalam itu bisa sama-sama saling beradaptasi dengan semua brand televisi bukan hanya satu brand saja karena di organisasi itu tidak melihat saya dari TV mana TV mana tetapi yang kita lihat adalah kita sama-sama bekerja di bidang jurnalis televisi," ucap Amanda Komaling.
Karena menurutnya, di dalam bidang jurnalis televisi itu peningkatan kompetensi adalah hal yang paling utama dan menjadikan kita itu bisa mampu bekerja di dalam kita memasuki persaingan dimana nanti kita sudah masuk dalam era 4.0 yang tentunya juga kita akan menyambut TV digital pada tahun depan.
"Tentu ini akan makin makin memberikan kita peluang kalau misalnya ada yang bilang ini menjadi satu ancaman, saya justru melihat ini adalah satu peluang bagi kita bagaimana kita meningkatkan lagi kompetensi untuk bisa kita menambah nilai jual kita dan Kita menyambut era TV digital di Tahun 2022," ujar Amanda Komaling.
Amanda Komaling menambahkan, nanti kepengurusan berikut ada formatur nanti yang akan dibikin itu betul-betul adalah orang yang mau bekerja dan mau mengembangkan organisasi ini bukan hanya secara internal tetapi juga mampu menjalin komunikasi dan membuka komunikasi dengan hubungan antar lembaga.
"Bagaimana berkomunikasi dengan pihak-pihak lain supaya mereka bisa lebih mengenal IJTI itu apa, IJTI itu profesi apa. Memang banyak yang tahu tapi ada juga yang belum tahu," ujar dia.
Lanjut Amanda Komaling, itulah menjadi bagian dari tugas kita bersama supaya kita juga bisa mengenalkan IJTI itu seperti apa cara bekerjanya dan siapa saja orang-orang yang ada di dalamnya dan supaya semua juga bisa saling paham mengenai masing-masing tugas dari setiap organisasi konstituen dewan pers di dalam hal profesi atau organisasi profesi.
Editor : Valentino Warouw