Pemilik Baru Newscastle United; Kekayaan Capai Rp6,1 Kuadriliun hingga Kasus Pembunuhan Wartawan

Fabyan Ilat
Newcastle United. (istimewa)

INGGRIS, iNews.id  – Pemilik Baru Newcastle United, Mohammed bin Salman, membuat gempar jagad sepakbola dunia. Gelontoran £300 juta (Rp5,8 triliun) untuk mengambil alih bekas klub Alan Shearer dar tangan pemilik sebelumnya, Mike Ashley, sangat fenomenal. Dengan memiliki total kekayaan mencapai 320 miliar pound sterling (Rp 6,1 kuadriliun). Pangeran Arab Saudi ini mempunyai sejumlah aset mencengangkan.


Mohammed bin Salman. (istimewa)

2015, di Prancis dan Luxemburg, dia membeli sebuah kastil bernama Chateau Louis XIV, di bagian barat Paris Kastil dengan luas 4645.152 meter persegi menjadi yang termahal di dunia. Mohammed bin Salman juga dikabarkan mempunyai sebuah perkebunan Le Rouvray di tanah seluas 620 hektar, sekitar 1 jam perjalanan dari Paris. Tak berhenti disitu saja, MBS juga memiliki Kapal pesiar super mewah bernama The Serene, yang dibeli pada 2015 dari taipan Rusia Yuri Shefler dengan harga hampir £400 juta (senilai Rp 7,9 triliun)

Bahkan, MBS berencana membangun kota besar senilai 400 miliar pound sterling (Rp 7,7 kuadriliun) di sepanjang Laut Merah. Kota tersebut nantinya bernama Neom yang dikalim menjadi kota dengan luas 17 kali lebih besar dari London. Dengan kekuatan uang yang dimilikinya, kini Newcastle menjadi klub terkaya di dunia dan nantinya bakal jadi salah satu tim raksasa Eropa.

Muhammad bin Salman Al Saud lahir 31 Agustus 1985. Ia adalah putra Raja Salman dari istri ketiganya Fahda binti Falah bin Sultan bin Hatsliin.

Muhammad bin Salman tertua di antara anak-anak ibunya dan merupakan anak kedelapan dan putra ketujuh dari ayahnya; saudara kandungnya termasuk Turki bin Salman, mantan ketua Kelompok Riset dan Pemasaran Saudi, dan Khalid bin Salman. Pangeran Muhammad memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Raja Saud.

Pemilik Baru Newcastle United Mohammed bin Salman pernah terseret kasus pembunuhan wartawan Saudi yang diasingkan, Jamal Khashoggi, pada 2018. Laporan rahasia intelijen Amerika Serikat (AS) menyebutkan Mohammed bin Salman, terlibat dalam pembunuhan itu. Laporan yang dirilis oleh pemerintahan Presiden Joe Biden itu mengatakan, Mohammed bin Salman menyetujui rencana untuk "menangkap atau membunuh" Khashoggi. AS telah mengumumkan sanksi terhadap puluhan orang Saudi tetapi tidak terhadap Pangeran Mohammed bin Salman.

Diketahui Jamal Khashoggi tewas saat mengunjungi Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018 untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan untuk pernikahannya. Khashoggi, yang dikenal kritis terhadap pemerintah Saudi, dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong. Pemerintah Saudi mengatakan kematian Khashoggi dalam keadaan dimutilasi adalah akibat "operasi" oleh tim agen untuk membawanya kembali ke Arab Saudi.

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network