Kisah Masa Kecil Lionel Messi: Penyembuhan Kelainan Hormon dan Jauh dari Keluarga

Rio Eristiawan
Lionel Messi saat merayakan golnya ketika memerkuat Newell Old Boys Argentina. (F: Pinterest)

PARIS, iNews.id – Megabintang Lionel Messi merupakan salah satu pesepakbola tersukses didunia saat ini. Kelihaian Lionel Messi mengocek sikulit bundar hingga pencapaian fantastisnya di Barcelona, membuat Lionel Messi dikagumi banyak orang.

Namuin, di balik itu semua, Lionel Messi memiliki kisah pedih dimasa lalu.

Messi lahir di Rosario, Argentina pada 24 Juni 1987. Namun di usianya masih sangat muda, dia didiagnosa mempunyai kelainan pada hormon pertumbuhan.

Akibat permasalahan tersebut pertumbuhan tubuh Messi mengalami perlambatan. Pada usia 11 tahun, dia memiliki postur tubuh yang lebih kecil dibandingkan anak-anak seumurannya.

Sementara itu Messi menceritakan bagaimana dirinya berjuang melawan kelainan hormon. Dia mengatakan harus menjalani terapi suntik hormon di kakinya setiap malam. "Saya menyuntikan kaki saya setiap malam. Saya memulainya di usia 12 tahun, itu tidak mengesankan buat saya," kata Messi dilansir Daily Mail, Rabu (15/6/2022).

"Awalnya orang tua saya memberi suntikan ketika saya delapan tahun sampai saya belajar. Jarumnya kecil. Tidak terasa sakit, itu adalah hal rutin yang harus saya lakukan dan biasa buat saya," ucapnya.

Pengobatan yang dijalani Messi membuat keluarganya harus mengeluarkan uang tidak sedikit. Kabarnya orang tua Messi harus membayar 1.000 pound per bulan untuk terapi suntik hormon.

Namun pada 2001, barcelona datang memberikan tawaran kepada Messi untuk bergabung ke La Masia. Blaugrana juga bersedia menanggung seluruh perawatan Messi.

Tak hanya itu Barcelona melatih Messi untuk memiliki otot dan tulang yang lebih kuat.

Messi mengatakan dirinya dengan mudah bisa cepat beradaptasi di Barcelona. Namun keluarga dan saudara-saudaranya tidak merasakan hal yang sama. Keluarga besarnya akhirnya kembali ke Argentina.

Messi hanya tinggal berdua bersama ayahnya di Catalan. "Tidak sulit bagi saya untuk datang ke Barcelona. Saya beradaptasi dengan cepat, tapi keluarga saya tidak. Saudara-saudara saya ingin pulang dan mereka akhirnya melakukannya," ucapnya.

"Saya ditinggal sendiri bersama ayah saya dan dia bertanya 'apa yang seharusnya kita lakukan?'. Saya katakan padanya 'saya ingin bertahan," jelasnya.

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network