JAKARTA, iNews.id - Pada setiap pasien, gejala Omicron dapat bertahan dalam waktu yang berbeda-beda, tergantung dari tingkat keparahan infeksinya. Menurut data yang ada, Omicron bisa bertahan dalam waktu sekitar 7 sampai 14 hari.
"Mereka yang memiliki kasus Omicron ringan biasanya sembuh dalam 1 hingga 2 minggu," tulis Lisa Maragakis, MD, dalam sebuah artikel untuk Johns Hopkins Medicine dilansir dari Best Life.
"Untuk kasus yang parah, pemulihan bisa memakan waktu 6 minggu atau lebih, dan mungkin ada kerusakan permanen pada jantung, ginjal, paru-paru, dan otak," sambungnya.
Hal ini didasari oleh sebuah penelitian yang mengamati salah satu peristiwa penyebar super Omicron pertama yang tercatat di pesta liburan di Norwegia pada 30 November. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa 66 tamu dari 117 orang yang divaksinasi lengkap yang dites positif Omicron.
Selain itu, 15 orang yang ditemukan memiliki kemungkinan kasus, lebih dari selusin melaporkan bahwa gejala mereka hilang dalam hitungan hari. Namun, tidak ada kasus yang memerlukan rawat inap dan 62 tamu yang terinfeksi masih mengalami gejala Omicron sekitar seminggu kemudian.
Ketika virus telah menyebar, lebih banyak data menunjukkan gejala Omicron lebih cepat daripada varian sebelumnya. Penelitian dari studi Zoe COVID di Inggris, mendukung temuan sebelumnya tentang penyakit yang biasanya disebabkan oleh cabang virus terbaru dan menunjukkan masa inkubasi yang dipersingkat.
"Itu menunjukkan bahwa gejala-gejala ini memiliki durasi yang lebih pendek daripada gejala Delta," kata Tim Spector, MB, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London yang menjalankan Zoe COVID.
Sementara itu, mengingat masa inkubasi Omicron diyakini jauh lebih pendek yakni antara 3 dan 5 hari, maka diyakini bahwa orang paling menular 1 hingga 2 hari sebelum timbulnya gejala, dan selama 2 hingga 3 hari sesudahnya.
Adapun gejala Omicron di antaranya adalah pilek, sakit kepala, kelelahan ringan atau berat, sakit tenggorokan dan bersin.
Editor : Norman Octavianus