JAKARTA, iNews.id - Memang sepintas terlihat gejala Omicron hanya menyerupai flu biasa. Pasien yang terpapar Omicron umumnya memiliki keluhan seperti demam, batuk, pilek, dan lemas.
Meski demikian, pada infeksi Covid-19 varian Omicron terdapat beberapa kekhasan yang ditunjukan, salah satunya adalah sakit tenggorokan saat bangun tidur. Gejala ini terbilang banyak dialami pasien Omicron.
Hal seperti ini yang dialami putra bungsu seorang ketua Departemen Kedokteran di Universitas of California, San Francisco, dr Robert Wachter.
"Putra saya yang berusia 28 tahun terinfeksi Covid-19 setelah menonton film bersama dengan temannya di rumah. Gejalanya adalah sakit tenggorokan yang parah di pagi hari, meriang, batuk kering, dan pegal-pegal seluruh tubuh," ujar dr Wachter, dikutip dari The Bold Italic, Rabu (16/2/2022).
Berdasar cerita dr Wachter, anaknya pada awalnya negatif dalam pemeriksaan cepat yang dilakukan di rumah. Lalu, gejala memburuk dan tes berikutnya dilakukan dengan sampel diambil dari hidung dan tenggorokan, dan hasilnya positif Covid-19.
Kondisi ini semakin membuat dr Wachter bingung karena anak bungsunya tersebut sudah menerima tiga dosis vaksin Moderna. Tapi, kondisi anaknya semakin membaik setelah menerima pengobatan.
Selain itu, gejala Omicron yang harus mendapat perhatian adalah diare. Ya, masalah gastrointestinal semakin banyak dilaporkan pasien Covid-19 Omicron, menurut laporan National Library of Medicine National Institute of Health Amerika Serikat.
Bahkan, John Hopkins Medicine menegaskan bahwa ketika gejala diare ini muncul, itu adalah salah satu gejala yang berpotensi berbahaya. Terlebih jika diare tidak segera diatasi.
"Untuk anak-anak dan orang dewasa, penting agar memantau dehidrasi akibat diare sebelum penyakit menjadi parah. Mulai rehidrasi oral (konsumsi oralit misalnya) dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala dapat menyelamatkan nyawa," kata dr William Greenough, ahli penyakit menular dan profesor emeritus kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
Diperkirakan 20% pasien Covid-19 mengalami diare segera setelah infeksi virus mulai menyerang tubuh.
Editor : Norman Octavianus