JAKARTA, iNews.id - Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mitos dan fakta mengenai varian Omicron, sehingga hal tersebut dapat membuat kekhawatiran bagi setiap orang akan infeksi varian ini.
Afrika Selatan merupakan negara pertama kali ditemukannya Omicron, dan saat ini telah menjadi varian yang dominan dibanyak negara lainnya. Menurut para ahli, Omicron memiliki tingkat infektivitas yang tinggi. Namun, studi pendahuluan menunjukkan bahwa varian Covid-19 ini sangat ringan.
Di mana gejala seperti demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh yang ekstrem, keringat malam, muntah, dan kehilangan nafsu makan merupakan gejala Omicron dan harus diwaspadai. Masa inkubasi Omicron diyakini jauh lebih pendek yaitu antara tiga dan lima hari.
Ini membantu menjelaskan mengapa Omicron dapat menyebar begitu cepat, karena orang-orang telah menularkan virus bahkan sebelum mereka menyadarinya. Omicron mulai ditetapkan sebagai Variant of Concern pada 26 November 2021 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berikut ini daftar mitos dan fakta mengenai varian Omicron seperti dikutip dari Instagram resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (10/2/2022).
1. Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan
Fakta: Meskipun penyebarannya lebih cepat, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Tapi bagi lansia, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian.
2. Mitos: Vaksin tidak mempan lumpuhkan Omicron
Fakta: Vaksin menjadi proteksi terbaik melawan Omicron. Data menunjukkan 60% pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia belum pernah divaksinasi.
3. Mitos: Orang yang yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron
Fakta: Orang yang belum divaksinasi justru yang paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron di rumah sakit kebanyakan adalah yang belum vaksin.
4. Mitos: Omicron tidak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya pernah terkena Covid-19
Fakta: Orang yang pernah positif Covid-19 juga bisa terkena Omicron. Vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah.
5. Mitos: Penggunaan masker tidak bisa mencegah penularan Omicron
Fakta: Pencegahan terbaik dari tertular Omicron adalah disiplin protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas, serta vaksinasi.
Editor : Norman Octavianus