get app
inews
Aa Text
Read Next : Penggunaan QR Code Wajib untuk Pembelian Pertalite di Sulut Mulai 1 Februari 2025

Ini Keunikan Pakaian Adat Daerah Sulawesi Utara dari 4 Etnis yang Wajib Anda Ketahui

Rabu, 15 Maret 2023 | 08:13 WIB
header img
Laku Tepu pakaian adat daerah Sulawesi Utara dari etnis Sangihe dan dan Talaud. Foto/Istimewa

MANADO, iNewsManado.com - Pakaian adat daerah sulawesi Utara akan dibahas dalam artikel kali ini. Sebelum mengulas lebih jauh, sekadar diketahui di Sulawesi Utara terdapat empat etnis, yakni, Etnis Minahasa, Etnis Sangihe, Etnis Talaud dan Etnis Bolaang Mongondow. 

Nah, dari keempat etnis inilah terdapat beberapa pakaian adat daerah Sulawesi Utara. Dalam penggunaannya saat ini, pakaian adat daerah sulawesi Utara tidak hanya digunakan dalam acara budaya namun sudah digunakan dalam acara resmi pemerintahan maupun pesta perkawinan. 

Berikut jenis pakaian adat daerah Sulawesi Utara dirangkum iNewsManado.com, Rabu (15/3/2023) ; 

 

1. Laku Tepu


Foto/Istimewa

 

Pakaian adat daerah Sulawesi Utara yang pertama adalah dari Sangihe dan Talaud, yakni Laku Tepu. Kata “Laku” berarti pakaian, sedangkan “tepu” berarti agak sempit. Dengan kata lain, “laku tepu” berarti pakaian yang bagian lehernya agak sempit atau tidak terbuka.

Nah, pada pakaian adat daerah Sulawesi Utara ini, laku tepu ternyata dibuat dari Kofo. Kofo adalah sejenis pohon pisang yang banyak ditemukan di daerah Sangihe dan Talaud. Serat kofo tersebut tersebut ditenun menjadi lembaran kain dengan alat tenun yang bernama “kahuwang”.

Pun, pada laku tepu ada bagian pelengkap pakaian adat tersebut pada pria, yakni Popehe dan Paparong. Popehe adalah sejenis kain dari kofo yang dipakai dengan cara diikatkan pada pinggang sebelah kiri dan ujungnya terurai ke bawah. 

Fungsi popehe yang utama adalah untuk memperindah pakaian laku tepu dan menjadi simbol pembangkit semangat dalam mengatasi rintangan maupun melaksanakan tugas.

Sementara Paparong adalah sehelai kain yang dipakai dengan cara diikatkan pada bagian kepala dan menutupi dahi. Paparong biasanya terbuat dari kain kofo yang kemudian dibentuk segitiga sama sisi dengan alas selebar 3 sampai 5 cm yang dilipat sebanyak tiga kali.

Sementara untuk pelengkap laku tepu pada wanita yakni ada Kahiwu dan Bandang. Kahiwu adalah pelapis bagian dalam yang diikatkan di pinggang sebelah kiri dengan variasi lipatan (wiron) yang disebut “leiwade”. Dan Bandang merupakan selembar kain berukuran 1,5 meter dengan lebar 5 cm yang diletakkan di bahu kanan dan ujungnya diikatkan ke pinggang sebelah kiri. Biasanya bandang hanya dikenakan oleh wanita dari kalangan rakyat biasa. 

Pakaian adat Sangihe dan Talaud merupakan pakaian yang sering dikenakan oleh masyarakat suku Sangihe dan suku Talaud ketika menggelar upacara adat “Tulude” yang digelar rutin setiap tahun.

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut