get app
inews
Aa Read Next : Dirindukan Masyarakat, Tokoh Pluralisme Manado Comeback!

Kisah Ikan Purba Coelacanth, Keberadaannya Terdeteksi di 150 Meter Kedalaman Laut di Perairan Manado

Minggu, 19 Desember 2021 | 19:05 WIB
header img
Salah satu jenis Coelacanth yang ditemukan di Manado pada 2007 silam. (Foto: wikipedia)

Nama "coelacanth" berasal dari nama sebuah genus Coelacanth dari Periode Perem, Coelacanthus, yang merupakan coelacanth pertama yang dinamakan secara ilmiah.

Coelacanth merupakan keturunan dari garis keturunan tertua dari Sarcopterigii (ikan bersirip daging dan tetrapoda), yang berarti mereka berkerabat lebih dekat dengan ikan paru dan tetrapoda seperti amfibireptilburung, dan mamalia daripada dengan Actinopterigii (ikan bersirip duri yang meliputi hampir semua ikan modern). 

Coelacanth termasuk ke dalam subkelas Actinistia, sekelompok ikan bersirip daging yang berkerabat dengan ikan paru dan beberapa ordo ikan dari Periode Devon yang telah punah, seperti OsteolepiformesPorolepiformesRhizodontida, dan Panderichthyidae

Dahulu, coelacanth dianggap telah punah sejak Zaman Kapur Akhir, yakni sekitar 66 juta tahun yang lalu, namun ditemukan kembali pada tahun 1983 di sekitar pesisir Afrika Selatan.

Kata "coelacanth" adalah serapan Inggris dari Latin Modern Cœlacanthus ("duri berongga"), yang berasal dari bahasa Yunani κοῖλ-ος (koilos, "berongga") dan ἄκανθ-α (akantha, "duri"), merujuk kepada duri sirip ekor berongga pada spesimen fosil pertama yang dideskripsikan dan dinamai oleh Louis Agassiz pada tahun 1839. Nama genus Latimeria merupakan penghormatan terhadap Marjorie Courtenay-Latimer yang pertama kali menemukan spesimen pertama.

Editor : Norman Octavianus

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut