JAKARTA, iNews.id - Gerai minimarket Indomaret dan Alfamart dalam beberapa tahun terakhir kian ekspansif menyapa konsumen hingga ke pedesaaan melalui konsep bisnis waralaba.
Menariknya lagi, meskipun bisnisnya sama yaitu ritel modern dan produk yang dijual juga serupa, lokasi toko Indomaret dan Alfamart acapkali berdekatan bahkan tak jarang bersebelahan ataupun berhadapan.
Berikut fakta-fakta menarik Indomaret dan Alfamart yang dirangkum MNC Portal Indonesia (MPI) dari berbagai sumber, Senin (22/11/2021).
1. Selalu Berdekatan Demi Membentuk Pasar
Kendati bersaing di lokasi yang berdekatan, baik Alfamart maupun Indomaret ternyata melahirkan permintaan/demand pasar yang cukup signifikan.
Pakar Pemasaran dan Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, lokasi itu penting dan kritikal bagi kedua ritel modern itu. "Nah, untuk bisa menemukan tempat yang sudah terjadi/terbentuk demand, maka itu bukanlah sesuatu yang mudah,” ungkapnya.
Strategi berdekatan, menurut Yuswohady, bertujuan untuk membangun pasar yang luas mengingat perilaku konsumen yang dinamis dalam industri ritel.
Dia melihat, persaingan keduanya yang berdekatan di suatu lokasi bakal menguatkan pasar itu sendiri, sejalan dengan terbentuknya kompetisi bisnis yang sehat. Terlebih, sebagai sesama bisnis ritel, Indomaret dan Alfamart menjual barang yang hampir sama.
Yuswohady mengatakan, monopoli hanya akan mematikan demand di pasar keduanya. “Jadi, persaingan itu justru membentuk dan meningkatkan permintaan, menguatkan pasar. Kalau dia main sendiri, pasarnya itu gak besar-besar. Market akan besar jika dinamis, bagusnya persaingan itu membawa konsumen untuk beli, kalau monopoli justru mematikan demand,” tuturnya.
2. Umur Hanya Beda Setahun
Indomaret berdiri pada 1988, dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, bagian dari usaha Salim Grup.
Sedangkan Alfamart berdiri pada 1989, dikelola oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk didirikan oleh Djoko Susanto. Keduanya adalah konglomerat terkenal di Tanah Air.
3. Kekayaan Pemilik Indomaret
Dalam data Forbes 2020, harta Anthony Salim mencapai USD5,9 miliar atau setara Rp83,7 triliun. Pentolan grup Salim ini menduduki peringkat keempat daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2020. Meski mempunyai kekayaan Rp83,7 triliun, Salim tidak masuk daftar orang terkaya versi Forbes 2021.
Anthony Salim merupakan seorang pendiri PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group) sejak tahun 1998.
Terhitung, kini terdapat 28 kantor cabang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan gerainya pun sudah ada sebanyak 16.336 yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.
4. Kekayaan Pemilik Alfamart
Menurut data Forbes real time billionaires, kekayaaan Djoko Susanto mencapai USD1,9 miliar atau Rp26,9 triliun. Djoko Susanto adalah pendiri Alfamart yang memiliki lebih dari 16.000 toko di seluruh Indonesia.
Djoko Susanto merupakan seorang pemilik grup Alfamart, bisnis ritel dengan konsep minimart. Djoko Susanto kemudian mengembangkan bisnis ritel Alfa Supermarket yang saat ini di bawah pengelolaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Divisi propertinya, Alfaland mengoperasikan Omega Hotel Management (OHM) di seluruh Indonesia.
Djoko merupakan anak keenam dari 10 bersaudara, Djoko mulai mengelola warung makan sederhana milik orang tuanya di sebuah pasar tradisional di Jakarta pada usia 17 tahun.
Editor : Fabyan Ilat