get app
inews
Aa Text
Read Next : PT Pertamina Patra Niaga Lakukan Penyesuaian Harga, BBM Non Subsidi Naik, Pertamax Tetap

Penjualan Kendaraan Bahan Bakar Pertalite, Pertamax dan Solar Dibatasi di Indonesia, Ini Alasannya

Sabtu, 10 September 2022 | 18:46 WIB
header img
Penjualan kendaraan bahan bakar Pertalite, Pertamax dan Solar akan dibatasi di Indonesia. Foto/MNC Media

JAKARTA, iNewsManado.com - Pemerintah saat ini sedang menyiapkan aturan membatasi penjualan kendaraan berbahan bakar Pertalite, Pertamax dan Solar

Hal itu bertujuan untuk pengalihan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Tentunya kabar ini bisa jadi memukul produsen papan atas yang telah puluhan tahun berinvestasi di Indonesia. 

Dilansir iNews.id, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil atau bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. 

Luhut menjelaskan, kebijakan pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil sudah terlebih dahulu dilakukan oleh sejumlah negara. 

"Saya meminta tim teknis yang terdiri dari lintas K/L agar menerapkan kebijakan yang setara atau lebih baik dari negara lain yang sudah lebih dahulu menerapkan kebijakan pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil demi mendorong percepatan adaptasi penggunaan EV, sehingga kebijakan tersebut bisa cepat kita adopsi disini," tulis Luhut dikutip dari akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Jumat (9/9/2022). 

Luhut menambahkan, percepatan penggunaan EV merupakan komitmen bangsa untuk mengurangi subsidi dan juga tentunya menurunkan emisi karbon lewat transisi energi yang ramah lingkungan.

Adapun, Luhut menyebutkan bahwa selama ini pembengkakan BBM bersubsidi dikarenakan adanya kenaikan jumlah penggunaan kendaraan bermotor. 

"Saya menemukan data yang dihitung oleh Industri Kendaraan Bermotor bahwa secara rata-rata konsumsi BBM untuk satu unit mobil mencapai 1.500 liter/tahun dan 305 liter/tahun untuk motor," kata dia.

"Bisa kita semua bayangkan ketika dua jenis kendaraan ini kebanyakan menggunakan BBM bersubsidi, maka sudah pasti yang terjadi adalah membengkaknya subsidi BBM," sambungnya.

Atas dasar hal tersebut, Luhut mengatakan, pemerintah menyiapkan sejumlah strategi demi meredam kenaikan anggaran subsidi BBM. Salah satunya lewat percepatan adopsi penggunaan "Electric Vehicle" (EV) di Indonesia. 

"Untuk itu, pemerintah saat ini sedang merumuskan berbagai kebijakan mengenai pemberian insentif bagi kendaaran EV roda dua dan roda empat. Skema insentif yang akan diberikan masih dihitung bersama agar kita dapat menemukan rumusan yang terbaik demi mendorong pertumbuhan pangsa pasar yang besar bagi percepatan adopsi kendaraan listrik di tanah air," ucapnya.

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut