JAKARTA, iNewsManado.com - Mi Instan Indomie tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Indomie merupakan brand asli Indonesia yang mulai tenar di era 1980an silam.
Kenikmatan Indomie jadi salah satu alasan produk ini bertahan hingga saat ini.
Indomie awalnya dirintis dari Medan, Sumatera Utara, oleh empat pengusaha Tionghoa, yakni, Djajadi Djaja Chow Ming Hua, Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma.
Keempat pengusaha itupun membangun sebuah perusahaan bernama Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd pada April 1970. Keempat pengusaha menetapkan nama Indomie dari singkatan Indonesia Mie.
Pada tahun 1972, perusahaan Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd memproduksi Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang merupakan produk pertama. Kemudian pada 1982, Indomie kembali meluncurkan varian rasa baru Indomie Rasa Kari Ayam dan puncaknya ketika Indomie mengeluarkan Indomie Mi Goreng yang membawa brand ini jadi makin terkenal hingga merambah pasar Internasional.
Produk Indomie telah diekspor ke negara lain seperti Singapura, Brunei, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah, China, dan beberapa negara di benua Eropa.
Setelah kesuksesan itu, Sanmaru Food Manufacturing dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya. Pada 1984, Setelah akuisisi itu, PT Sarimi Asli Jaya memproduksi mi instan Sarimi.
Kesuksesan PT Sarimi Asli Jaya membuat perusahaan itu diakuisisi Salim Group yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang saat itu bernama PT Panganjaya Intikusuma.
Indomie pun berhasil menguasai hampir 90% pasar domestik mi instan di bawah naungan Salim Group. Omzet penjualan produk mi instan dari PT Indofood CBP Sukses Makmur pun mencapai Rp1 triliun pada tahun 1990.
Hingga saat ini sekira 17 pabrik Indomie telah dibangun disejumlah daerah di Indonesia, diantaranya, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, hingga Malaysia.
Editor : Fabyan Ilat