Pemilu 2024 Sulut: Rangkul Lawan dan Makelar Jabatan

Pengamat kemasyarakatan Unsrat Jetty Tamanampo-M ketika dimintai tanggapan mengatakan, ukuran saat ini masyarakat sebagai pemilih tentu sudah mengkaji bagaimana pemimpin mereka dan wakil rakyat mereka.
BACA JUGA: Viral di Media Sosial Salah Transfusi Darah, UTD RSUP Kandou Manado Berikan Penjelasan
“Apalagi dimasa pandemi COVID-19. Masyarakat sedang menilai mana yang terbaik dan mampu ada di tengah masyarakat dalam kondisi ini. Ini harus jadi perhatian para kepala daerah, pengurus partai maupun anggota dewan,” ujar dia.
Dosen Antropologi FISIP Unsrat ini menambahkan, meski masih jauh, namun ada sejumlah kelompok masyarakat yang telah memilah mana yang pantas untuk memimpin daerahnya dimasa mendatang.
“Dan juga mereka telah menilai, mana wakil rakyat yang memang menyuarakan aspirasi masyarakat. Agak dilematis memang dalam hal ini, tapi bagaimana pun edukasi adalah hal penting untuk dilakukan para petahana maupun wakil rakyat terhadap masyarakat, dalam mensosialisasikan program kerja dimasa pandemi. Ajar masyarakat untuk bisa mendapat solusi dilihat dari bidang pekerjaan masing-masing,” jelasnya.
“Merebut hati masyarakat tidak selamanya dengan money politic. Karena banyak figur yang gagal meski memainkan money politic. Penguasaan daerah tidak jadi jaminan di 2024 mendatang, karena setiap konstalasi pemilu, itu ada dinamika tersendiri. Semua partai pasti telah menyiapkan strategi masing-masing, dan setiap masyarakat telah belajar setidaknya satu tahun sejak pilkada 2020 mendatang,” tutup dia.
Editor : Fabyan Ilat