Dengan cepatnya penyebaran kasus COVID-19 pun timbul rasa kecemasan dari masyarakat yang paranoid dan kecemasan yang berlebihan ditambahnya dengan banyak rumor tentang COVID-19 yang belum tentu kebenarannya atau hoax yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Pemerintah pun menghimbau agar masyarakat agar tetap #dirumah saja, dengan harapan agar agar bisa memutuskan rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Dengan ini aktivitas kita harus dibatasi, seperti kita harus sekolah melalui daring, ibadah melalui live streaming, akses wisata banyak yang ditutup sementara. Dilarang berkerumun, dianjurkan ber etika batuk dan bersin yang baik, seperti menutup mulut dengan tissue atau dengan lengan baju, Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, dan tetap dianjurkan untuk Cuci tangan dengan air dan sabun mengalir selama 40-60 detik atau ginakan hand sanitizer berbasis alkohol 70% jika air dan sabun tidak tersedia.
Tetapi dengan berjalannya waktu pemerintah melakukan upaya agar Bisa mencegah COVID-19 di Indonesia dengan cara melakukan beberapa hal seperti pemerintah memberlakukan PPKM di wilayah Indonesia dan dengan harapan agar berkurangnya kasus COVID-19 walaupun diberlakukan PPKM didaerah-didaerah masih banyak juga masyarakat yang tidak mematuhi PPKM seperti larangan mudik lebaran 2021 lalu.
Dan pemerintah juga menggencarkan proses vaksinasi COVID-19 diberbagai wilayah Indonesia agar bisa meningkatkan kekebalan tubuh namun juga banyak masyarakat yang menolak agar divaksin. Penolakan ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang vaksin dikalangan masyarakat, dan juga disebabkan berita-berita tentang COVID-19 yang salah karena ulah oknum yang kurang bertanggung jawab.
Editor : Fabyan Ilat