Danuarta Lingga
Artikel Mahasiswa
Judul: Teknologi dan Informasi
Tema: Pentingnya Memilah Informasi Dimasa Pandemi COVID-19
OLEH: Danuarta Lingga
NIM: 21304034
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Manado
Informasi merupakan pesan atau kumpulan berita yang sangat penting dan tidak dapat dilepas dari kehidupan sehari-hari. Media informasi adalah suatu alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak atau komunikator, baik dari media cetak maupun elektronik. Pengetahuan tentang memilah informasi sangat penting diketahui oleh semua kalangan.
Ini dikarenakan dengan pemilihan informasi yang akurat, kita dapat mengetahui bagaimana tata cara memilih berita atau informasi yang relevan, memberi informasi yang baik kepada setiap orang. Mengetahui informasi atau berita yang faktual, dan mencari sumber yang dapat dipercaya mendorong kita untuk jeli dalam merespon setiap hal.
BACA JUGA: Pemilihan Pelsus GMIM; Pemprov Sulut Keluarkan Edaran, Ini Poin-poinnya
Data Kementerian Kominfo Johnny G. Plate mengungkapkan sejak tanggal 1 hingga 10 Maret, pihaknya menemukan terdapat 13 isu hoaks terkait COVID-19. Total isu hoaks terkait COVID-19 sebanyak 1.470 berdasarkan data per 10 Maret, kata Johny mengutip ANTARA, Jumat (12/3). Angka total terkait isu hoaks COVID-19 dari 23 Januari 2020 sampai 10 Maret 2021. Isu hoax yang tersebar sebanyak 2.697 di media sosial, paling banyak di platform facebook dan Twitter.
Kementrian Kominfo juga mencatat bahwa angka berita hoax dimasa pandemi meningkat derastis dari sebelum terjadinya pandemi dan semakin banyaknya oknum yang tidak bertanggungjawab menyebarkan berita yang tidak dapat diakui keabsahan informasi yang disampaikan.
BACA JUGA: Pelapor Oknum Guru Baru 1 Siswi, Ini Penjelasan Kapolsek Motoling
Banyak kalangan yang menyebar informasi hoax dianggap biasa saja,sehingga muncul banyak muncul perspektif atau stigma seperti bodoh,tidak mengetahui hal yang relevan dan pantas untuk dipaparkan di setiap media.Hoaks mudah meluas di setiap kalangan dikarenakan informasi yang yang disebarkan bersifat mengagumkan,sensasional,dan membuat penerimanya merasa perlu untuk menyebarkan kembali informasi tersebut tanpa tanpa terlebih dulu melakukan informasi atas kebenarannya.Salah satu faktor yang paling sering terjadi adalah karena informasi tersebut merupakan terusan dari orang terdekar atau orang yang dapat dipercaya,sehingga dengan demikian para penerima berasumsi bahwa kabar tersebut benar adanya.
Penyebaran berita hoaks berdampak signifikan diberbagai bidang.Dibidang politik,misalnya,bisa terpolarisasi kedalam pandangan-pandangan politis yang berlawanan,terutama ketika peristiwa politis sedang berlangsung.Dibidang sosial, hoaks bisa memunculkan rasa bimbang publik terhadap terhadap fakta-fakta dasar dari suatu peristiwa yang sedang marak terjadi,yang mengakibatkan penurunan kepercayaan terhadap media.
Hal ini menyebabkan terjadinya suatu kesalahpahaman antar kalangan. Sering disebut atau dikaitkan dengan penggunaan teknologi yang kurang dipilah dengan baik dan benar serta pengaruh dari dalam diri untuk melakukan hal tersebut.Perlakuan ini terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang bagaimana penggunaan sistem informasi yang relevan terkait berita.
BACA JUGA: Penerima Kartu Prakerja Terancam Tak Cair Rp3,5 Juta
Untuk itu, kita perlu lebih memperhatikan pentingnya memilah informasi berita khususnya dimasa pandemi COVID-19 karena sangat berdampak terhadap setiap kalangan.Sehingga, perlu dilakukan kegiatan seperti sosialisasi tentang penggunaan teknologi yang benar,melakukan program membangun komunitas pencegah terjadinya penyampaian berita hoaks,perhatian khusus dari pemerintah agar mengkordinir masyarakat luas dengan baik untuk memilah informasi yang tepat.
Editor : Fabyan Ilat