2 Nelayan Poigar Diduga Temukan Dua Ambergris Paus Seberat 2 dan 6 Kilogram

Norman Octovianus
Juan Lumiu, salah satu nelayan poigar yang menemukan diduga Ambergis Paus seberat 6 kilogram. Foto/iNewsManado

Penelitian menunjukkan bahwa manusia telah memanfaatkan ambergris sejak ribuan tahun lalu. Di zaman Mesir kuno, ambergris digunakan sebagai dupa, sementara di Mesir modern, ambergris digunakan untuk memberi aroma pada rokok. Pada Abad Pertengahan, orang Eropa menggunakan ambergris sebagai obat untuk berbagai penyakit, seperti sakit kepala, pilek, epilepsi, dan lainnya.

Saat ini, ambergris sangat dicari untuk bahan baku parfum, terutama merek-merek ternama seperti Chanel, yang menggunakannya untuk menciptakan aroma musk yang membuat parfum bertahan lama. Permintaan akan ambergris sangat tinggi di negara-negara penghasil parfum, seperti Uni Emirat Arab, yang memiliki pasar wewangian yang besar.

Namun, karena kelangkaannya, peran ambergris alami kini telah digantikan dengan produk sintetis. Selain digunakan dalam parfum, ambergris juga dimanfaatkan dalam dunia medis dan industri makanan serta minuman. Di masa lalu, Raja Charles II dari Inggris sering menikmati ambergris dengan telur. Ambergris juga digunakan sebagai penyedap rasa dalam kopi Turki dan campuran cokelat panas di Eropa pada abad ke-18.(*)

 

Editor : Fabyan Ilat

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network