Sementara itu, penemuan Ambergis juga ditemukan kembali oleh Asri Mangadil, salah satu Nelayan Poigar II pada Rabu 19 Februari 2025.
"Iya, seperti yang ditemukan oleh Juan Lumiu. Saya temukan juga sedang terapung," ujarnya.
Sekadar diketahui, Ambergris berasal dari paus sperma, yang dikenal karena kebiasaannya makan dengan rakus. Akibat kebiasaan ini, perut paus sperma dipenuhi dengan sisa makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh mangsanya. Sisa-sisa tersebut kemudian mengeras menjadi bola padat. Beberapa minggu kemudian, paus sperma akan memuntahkan benda tersebut. Biasanya, muntahan terjadi sebelum proses pencernaan dimulai, dan itulah yang dikenal sebagai ambergris.
Karena sangat langka, ambergris hanya ditemukan pada sekitar 1-5% populasi paus sperma, dan paus sperma adalah satu-satunya spesies yang menghasilkan ambergris.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait