JAKARTA, iNews.id - Sekira 2.500 mortir dari Serbia diduga dipasok ilegal ke Indonesia untuk digunakan membasmi separatis di Papua.
Hal itu terungkap dari kesaksian sejumlah orang dikutip Reuters, Jumat (3/6/2022).
Informasi diperoleh, 2.500 mortir dari Serbia dibeli tahun lalu dan akan digunakan di Papua. Bahkan, disebut mortir tersebut telah digunakan dalam serangan di delapan desa di Papua.
Pun, Badan Intelejen Negara (BIN) diduga adalah pihak yang memesan ribuan mortir tersebut. Namun, pembelian diduga tidak diungkapkan ke DPR.
Kelompok pemantau yang berbasis di London, Conflict Armament Research (CAR), mengatakan mortir itu diproduksi oleh pembuat senjata milik negara Serbia Krusik dan kemudian dimodifikasi untuk dijatuhkan dari udara daripada ditembakkan dari tabung mortir.
Dikatakan senjata yang dikirim ke BIN juga termasuk 3.000 inisiator elektronik dan tiga alat pengatur waktu yang biasanya digunakan untuk meledakkan bahan peledak.
Selain itu, ada juga Peluru mortir 81mm digunakan dalam serangan pada bulan Oktober 2021 di desa-desa di Papua, provinsi di Indonesia yang berada separatis bersenjata.
Editor : Fabyan Ilat