JENEWA, iNews.id – Penyerangan Israel ke Masjid Al-Aqsa mendapat kecaman keras dari PBB.
Penyerangan yang mengakibatkan sejumlah warga Palestina tersebut memantik reaksi dunia.
PBB menyuarakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kerusuhan di kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
BACA JUGA: 10.000 Butir Trihexyphenidyl dari Jawa Barat Diamankan Polresta Manado
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa 57 orang terluka, termasuk 14 warga Palestina dibawa ke rumah sakit, setidaknya satu dari mereka dalam kondisi serius, setelah pasukan Israel menyerbu kompleks yang berada di Kota Tua Yerusalem timur yang dicaplok Israel.
Kekerasan telah memicu ketakutan internasional akan konflik, satu tahun sejak serangan serupa oleh Israel menyebabkan perang 11 hari antara Israel dan militan yang berbasis di Gaza. Kerusuhan yang meningkat memicu kekhawatiran di PBB, yang menuntut penyelidikan atas tindakan polisi Israel.
"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di wilayah pendudukan Palestina dan Israel selama sebulan terakhir," kata juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Ravina Shamdasani.
"Penggunaan kekuatan oleh polisi Israel yang mengakibatkan cedera yang meluas di antara jamaah dan staf di dalam dan sekitar kompleks Masjid al-Aqsa harus segera diselidiki, tidak memihak, independen dan transparan," imbuh Shamdasani seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (23/4/2022).
Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga umat Islam, dan situs paling suci dalam Yudaisme di mana ia dikenal sebagai Temple Mount.
Sementara itu polisi Israel mengatakan warga Palestina mulai melemparkan batu sebelum fajar ke arah Tembok Barat pada Jumat, situs paling suci di mana orang Yahudi bisa berdoa. Polisi Israel kemudian menembakkan gas air mata dan peluru karet ke pemuda Palestina yang melempar batu, kata seorang fotografer AFP.
BACA JUGA: Wow! Sandal Kuno Berusia 1.700 Tahun Ditemukan di Gunung Es Norwegia
Seorang pria Palestina menderita luka di kepala dan dibawa ke rumah sakit Hadassah Yerusalem, di mana seorang juru bicara mengatakan kepada AFP bahwa dia dalam "kondisi yang sangat serius".
Wartawan AFP mengatakan polisi Israel menggunakan drone untuk menyemprotkan gas air mata dari udara.
Lebih dari 200 orang, sebagian besar warga Palestina, telah terluka dalam serangan Israel di sekitar Al-Aqsa dalam seminggu terakhir. Warga Palestina telah marah dengan pengerahan besar-besaran polisi Israel dan kunjungan berulang kali oleh ekstremis Yahudi ke tempat suci itu.
Dengan konvensi lama, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi dalam kondisi tertentu tetapi tidak diizinkan untuk berdoa di sana. Lonjakan kekerasan terbaru, termasuk empat serangan mematikan sejak 22 Maret di dalam wilayah Israel yang dilakukan oleh warga Palestina dan warga Palestina di Israel, telah merenggut 14 nyawa.
Selama periode yang sama, 24 warga Palestina tewas, termasuk penyerang yang menargetkan warga Israel, menurut penghitungan AFP. Di antara mereka adalah Ibrahim Laddy (20) dari Jenin, yang meninggal pada hari Jumat karena luka yang diderita selama serangan Israel di kota itu pekan lalu.
Editor : Fabyan Ilat