MANCHESTER, iNews.id – Mantan striker Manchester United (MU) Wayne Rooney meminta MU membeli Mauricio Pochettino sebagai pelatih Manchester United musim depan ketimbang Erik ten Hag. Dia berasalan, pelatih asal Argentina itu lebih sering mengandalkan pemain muda saat berkarier di Inggris.
BACA JUGA: Awas! Telur Coklat Picu Wabah Salmonella
Nama ten Hag mulai mencuat sebagai kandidat terkuat di media. Pelatih asal Belanda itu disebut memberi kesan positif saat wawancara dengan manajemen Man United. Ditambah lagi, ten Hag ternyata juga tertarik membesut The Red Devils.
Akan tetapi, Man United rupanya belum memberi kepastian. Mereka terus mewawancarai kandidat lain termasuk Pochettino. Eks pelatih Tottenham Hotspur itu otomatis menjadi pesaing utama ten Hag.
Rooney sendiri melihat Pochettino punya keunggulan mutlak atas ten Hag yakni pernah menangani klub Liga Inggris. Pengalaman di Liga Inggris itulah yang membuatnya lebih memilih Poch.
BACA JUGA: Elon Musk Beli Saham Twitter Rp41,4 Triliun, Begini Detail Pembeliannya
“Saya pikir Pochettino telah melakukannya di Liga Inggris. Dia tahu Liga Inggris. Di Tottenham, dia membawa banyak pemain muda, di Southampton juga dia membawa banyak pemain muda," papar Rooney, dikutip dari The Sun, Selasa (5/4/2022).
"Jika saya memilih salah satu dari mereka berdua, itulah yang akan saya pilih. Saya akan memilih Pochettino dan memberinya waktu," sambung top skor sepanjang masa Man United itu.
Ya, Pochettino tercatat telah menangani Southampton dan Tottenham Hotspur di Inggris pada kurun Januari 2013 hingga November 2019. Di kedua klub itu, dia rutin memberi kepercayaan kepada pemain-pemain muda untuk berkembang.
Pelatih berusia 50 tahun itu punya catatan 132 kemenangan, 61 imbang, dan 63 kalah dari 256 pertandingan di Liga Inggris. Namun, Pochettino gagal menyumbangkan trofi apapun baik untuk Southampton maupun Spurs.
Sebaliknya, ten Hag hanya punya rekam jejak sebagai pelatih Ajax Amsterdam. Pria berusia 52 tahun itu lebih mentereng dari sisi pencapaian. Dia sanggup memenangi dua gelar Liga Belanda, satu Piala Belanda, dan satu Piala Super Belanda.
Editor : Fabyan Ilat