MANADO, iNEWSMANADO.ID – Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah Indonesia bergerak cepat menghadirkan berbagai inovasi dan kebijakan baru untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Program-program tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan 282.477.584 penduduk Indonesia yang tersebar di 38 provinsi dan 514 kota serta kabupaten, semuanya terintegrasi dalam kerangka Asta Cita Prabowo-Gibran.
Menurut Prof. Dr. Starry Homenta Rampengan, seorang Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, program Asta Cita adalah langkah konkret dari pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia, khususnya dalam sektor kesehatan.
Hal ini berlaku baik di kota besar maupun di daerah pedesaan yang sering kali menghadapi keterbatasan fasilitas.
"Salah satu tantangan besar adalah ketimpangan dalam akses kesehatan. Di perkotaan, meskipun fasilitas lebih memadai, seringkali masalah administrasi menjadi hambatan, di mana pasien yang membutuhkan perawatan darurat tidak terdaftar di wilayah tersebut. Di sisi lain, daerah perbatasan dan pedesaan kesulitan mengakses layanan kesehatan yang berkualitas," jelas Prof. Starry.
Ia menambahkan bahwa rumah sakit dan fasilitas medis masih terpusat di kota-kota besar, sementara daerah-daerah terpencil sering kekurangan tenaga medis dan peralatan yang memadai. "Masalah penyakit tropis dan gizi buruk selalu menjadi isu yang perlu penanganan serius, sehingga solusi yang lebih nyata dan merata harus segera diwujudkan," ujarnya.
Selain itu, pentingnya penyuluhan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat juga menjadi fokus utama dalam program-program pemerintah. Prof. Starry menggarisbawahi pentingnya penguatan sektor pendidikan, khususnya pendidikan kedokteran, untuk mencetak generasi yang lebih unggul. "Peningkatan kualitas pendidikan kedokteran dan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan lokal, serta kolaborasi dalam inovasi medis, sangat penting untuk mendukung keberhasilan program ini," katanya.
Di sisi lain, Aktivis Sosial dan Kesehatan, Muhamad Ismail, menekankan bahwa meskipun program Asta Cita memiliki potensi besar, keberhasilannya sangat bergantung pada dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dan penyediaan anggaran yang memadai. "Setiap program besar membutuhkan dana yang tidak sedikit, yang bersumber dari APBN. Tanpa dukungan yang kuat dari semua pihak, program ini bisa jadi tidak maksimal," ungkapnya.
Editor : Fabyan Ilat