JAKARTA, iNews.id - Selain sering digunakan untuk bumbu dalam masakan, bawang putih juga ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Peran bawang putih sebagai penghambat oksidasi radikal bebas dan kerusakan sendi.
Di samping itu, bawang putih merupakan pengobatan tradisional. Dengan pengobatan yang mudah ditemukan dan tidak memiliki efek samping. Apabila khawatir akan efek samping obat-obatan, bisa beralih ke bawang putih.
Dilansir dari Healthy, berikut adalah 8 manfaat bawang putih bagi kesehatan tubuh:
1. Anti-inflamasi
Gejala utama radang sendi adalah rasa sakit dan peradangan pada sendi. Ekstrak bawang putih memiliki sifat anti-inflamasi. Memiliki efek menguntungkan dalam mengurangi kadar sitokin proinflamasi.
Bawang putih juga mencegah penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis. Produksi sitokin inflamasi yang terlihat pada penyakit tersebut berkurang secara signifikan dengan adanya ekstrak bawang putih.
2. Memiliki sifat antioksidan
Studi penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih mengandung senyawa anti-oksidan. Seperti allyl cysteine, alliin, allicin, dan allyldisulphide. Studi ini menemukan bahwa semua senyawa bawang putih ini menunjukkan pola aktivitas anti-oksidan yang berbeda. Seperti penghambatan peroksidasi lipid, pemulungan superoksida dan radikal bebas hidroksil.
Meskipun bawang putih mentah memiliki potensi anti-oksidan yang tinggi, dosis yang lebih tinggi dapat menjadi racun bagi jantung, hati, dan ginjal, sehingga kita perlu berhati-hati dan sepenuhnya menyadari dosis saat mengonsumsi bawang putih atau suplemennya.
3. Anti-mikroba alami
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal mikrobiologi terapan dan lingkungan pada tahun 1996 menunjukkan bahwa belerang mengandung senyawa yang disebut Ajoene.
Berasal dari bawang putih mencegah agregasi trombosit dan menunjukkan spektrum luas aktivitas anti-mikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak bawang putih dengan jumlah yang lebih tinggi dari dialil disulfida menunjukkan aktivitas penghambatan besar terhadap mikroorganisme.
4. Melemahkan gejala rheumatoid arthritis
Studi klinis dilakukan oleh Denisovet. Al. pada tahun 1999. Studi itu menguji coba terkontrol allisate, suatu persiapan bawang putih. Diproduksi di Rusia pada 30 pasien yang menderita rheumatoid arthritis. Menyimpulkan bahwa allisate dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien radang sendi dan tidak memiliki efek samping.
5. Melindungi sendi dan manfaat pada osteoartritis
Studi penelitian yang dilakukan oleh Kings College London dan universitas East Anglia menyarankan mengonsumsi bawang putih. Karena bawang putih dapat mencegah wanita dari pengembangan osteoartritis pinggul.
Studi ini menyoroti bahwa senyawa aktif yang ada dalam bawang putih memiliki efek menguntungkan dalam mengobati gejala osteoartritis. Senyawa diallyldisulphide dapat membatasi jumlah enzim yang merusak tulang rawan.
6. Manfaat untuk asam urat
Sebuah studi yang dilakukan oleh Lee et al. pada tahun 2009 menunjukkan bahwa diallydisulphide merupakan senyawa mengandung belerang yang berasal dari bawang putih.
Memiliki tindakan anti-inflamasi pada peradangan sendi yang diinduksi dalam artritis gout oleh kristal urat dan interleukin. Studi menunjukkan bahwa tindakan anti-inflamasi yang diberikan oleh senyawa tersebut dapat digunakan untuk pengobatan peradangan sendi.
7. Melindungi dari efek samping obat anti-rematik
Sebuah studi yang dilakukan oleh Ahmed et al. pada tahun 2015 menentukan efek bawang putih dalam mengobati nefrotoksisitas. Bawang putih meningkatkan fungsi ginjal dan meningkatkan aktivitas enzim anti-oksidan ginjal. Pengobatan bawang putih memiliki efek reversibel pada nefrotoksisitas yang disebabkan oleh obat anti-arthritis.
8. Bermanfaat dalam kesehatan metabolisme dan melindungi jantung
Bawang putih mampu mempertahankan keadaan metabolisme pada tubuh manusia. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical nutrition menggambarkan sebuah eksperimen.
Peneliti memberikan bawang putih pada pasien yang menderita penyakit jantung koroner. Hasilnya terjadi kadar kolesterol dan triasilgliserol serum yang rendah dan peningkatan kadar kolesterol baik dalam darah.
Editor : Norman Octavianus