TALAUD, iNewsManado.id - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bekerjasama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kepulauan Talaud menggelar kegiatan High Level Meeting (HLM) di Wanala T2 Melonguane, Talaud , Jumat (7/6/2024)
Kegiatan dengan tema “Sinergi dan Inovasi Penguatan Ketahanan Pangan Strategis” ini membahas berbagai program dan arah kebijakan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Talaud.
Ketahanan pangan berperan penting dalam terjadiya inflasi. Jika stok pangan berkurang, maka harga bisa naik sehingga menyebabkan inflasi. Hal ini pun diantisipasi KPw BI Sulut dengan membuat pilot project ketahanan pangan di berbagai wilayah Sulawesi Utara, termasuk di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Pilot Project ketahanan pangan ini kata Kepala KPw BI Sulut Andry Prasmuko bertujuan mendukung kelompok tani dalam meningkatkan produksi pertanian, khsusunya pada tahun 2024.
"Project ini akan diberikan kepada Kelompok Tani Rajawali di Desa Esang. Kelompok tani ini akan menjadi mitra strategis TPID untuk pelaksnaaan 4K, terutama Ketersediaan pasokan," ujar Andry Prasmuko.
Seperti diketahui, Bank Indonesia bersama TPID mempunyai program 4K untuk pengendalian inflasi, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi yang efektif.
Program TPID Talaud tahun 2024 kata Andry berfokus pada pelaksanaan gerakan pangan murah, sidak pasar dan monitoring harga bahan pangan kemudian gerakan menanam di 142 Desa, penguatan kerja sama antar daerah untuk kelancaran distribusi, penyediaan informasi TPID di Kabupaten Talaud dan penguatan koordinasi dan konsolidasi untuk komunikasi efektif.
Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Irjen Pol Mahruzi Rahman yang mewakili Mendagri mengatakan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi adalah indikator penting ketahanan nasional, terutama dalam situasi ancaman global dan krisis pangan.
"Ketahanan pangan menjadi sangat penting untuk terus diperkuat agar dapat mencapai target indeks ketahanan pangan di angka 70 persen pada tahun 2024. Guna menambah penguatan pangan maka perlu adanya daya beli masyarakat dengan cara mengendalikan inflasi disetiap daerah," tuturnya.
Daerah menurutnya harus mampu kendalikan inflasi, karena persentase inflasi nasional merupakan kumulatif dari setiap daerah.
"Saya berharap High Level Meeting ini tidak hanya sekedar acara seremonial saja tetapi harus benar-benar ditindaklanjuti untuk menjaga kekuatan pangan di Sulut, khususnya Kabupaten Talaud," ujarnya.
Perlu adanya program tindakan nyata yang konkrit dalam pengendalian inflasi, seperti operasi pasar murah, sidak pasar dan distributor, gerakan menanam, serta meningkatkan kerja sama antar daerah dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabuaten Kepulauan Talaud, Yohanis Kamagi mengatakan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud telah meletakkan roadmap pengendalian inflasi sejak tahun 2020.
“Kami mengadakan gerakan Talaud Menanam di lebih dari 100 Desa. Selain tanaman pangan, juga kebutuhan pokok dan hortikultura. Kegiatan ini untuk membantu pengendalian inflasi bahan pangan sambil menerapkan prinsip 4K,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Forkompimda, Danlanal Melonguane, Kakankemenag Talaud, Kepala BPS Talaud, Kepala Dinas Pertanian dan instansi terkait lainnya.
Editor : Subhan Sabu